Pertama di Asia Tenggara! Indonesia Selesaikan Penilaian Kesiapan AI Bersama UNESCO dan KOMINFO
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Crypto Hermawan

Press Conference Penilaian Kesiapan AI di The Thibrata Dharmawangsa Jakarta / foto : Sanrifa Akmalia

Jakarta, tvrijakartanews - Dalam upaya penting menuju tata kelola Kecerdasan Buatan (AI) yang etis, UNESCO bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) telah merampungkan Penilaian Kesiapan AI di Indonesia. Penilaian ini menggunakan Metodologi Penilaian Kesiapan (RAM) yang dikembangkan oleh UNESCO, dan menandai Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menyelesaikan proses ini. Saat ini, metodologi tersebut diterapkan di lebih dari 60 negara di seluruh dunia.

Laporan Penilaian Kesiapan AI Indonesia dibuat dengan dukungan para pakar AI nasional dan bertujuan memengaruhi kebijakan serta regulasi terkait AI di Indonesia. Laporan ini bisa diakses oleh pemangku kepentingan dari berbagai sektor yang hadir dalam serah terima laporan pada hari ini. Diharapkan, laporan ini menjadi cetak biru untuk menciptakan lanskap AI yang inklusif, etis, dan bertanggung jawab di Indonesia.

Proses penilaian dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan lebih dari 500 peserta dari lima wilayah Indonesia, mulai dari Aceh hingga Bali. Melalui lokakarya konsultasi kebijakan, berbagai pandangan dari pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta digali untuk mengetahui bagaimana Indonesia dapat mengimplementasikan AI secara bertanggung jawab untuk semua lapisan masyarakat. Penilaian ini berfokus pada lima dimensi utama:

1) Hukum/Regulasi;

2) Sosial-Budaya;

3) Ekonomi;

4) Ilmiah dan Pendidikan; serta

5) Teknis/Infrastruktur.

Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur dan Perwakilan Kantor Regional UNESCO, menyampaikan,

“Laporan penilaian kesiapan AI menandai momen penting dalam perjalanan AI di Indonesia. Dengan mengadopsi praktik AI yang bertanggung jawab, Indonesia tengah mempersiapkan masa depan di mana teknologi dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. UNESCO sangat menghargai dedikasi KOMINFO, pakar AI nasional, serta pemerintah daerah dan komunitas lokal dalam menyukseskan inisiatif ini." ujar Maki Katsuno dalam pernyataannya pada Jumat (4/10/24).

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menambahkan, “Saat ini Indonesia berada di persimpangan penting dalam transformasi digital. Laporan penilaian kesiapan AI ini memberikan wawasan mendalam tentang kesiapan Indonesia di berbagai dimensi, dan juga memberikan peluang baru untuk memberdayakan masyarakat dan ekonomi digital. Dengan kolaborasi lintas sektor dan kebijakan yang tepat, AI dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia." ujar Nezar.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi peta jalan bagi seluruh sektor dalam membangun ekosistem AI yang etis dan inklusif. Temuan utama dan rekomendasi dari laporan ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kesiapan Indonesia dalam mengadopsi AI, serta langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk memastikan manfaat AI dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Dengan semakin berkembangnya AI di berbagai sektor, kolaborasi lintas sektor serta penerapan kebijakan yang tepat menjadi kunci bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul dari teknologi AI ini.