Sekjen ASEAN Klaim Ada Kemajuan dalam Implementasi Lima Poin Konsensus
ASEANNewsHot

Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn mengklaim terdapat kemajuan pada implementasi Lima Poin Konsensus (5PC). Menurutnya, kemajuan itu terkait bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ASEAN kepada rakyat Myanmar.

5PC sebelumnya disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada pertemuan dengan para menteri luar negeri ASEAN di Laos pada pertengahan Juli 2024.

“Mengenai Myanmar, bukan berarti kurangnya kemajuan, ada beberapa kemajuan khususnya dalam bidang penyediaan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar. Anda harus ingat ASEAN sangat mendukung Rakyat Myanmar,” kata Kao di Sekretariat ASEAN, Jakarta, dikutip Kamis (1/8/2024).

Kao menjelaskan negara-negara anggota ASEAN bersama mitra telah memberikan dukungan khusus kepada Myanmar, khususnya dalam hal memberikan bantuan kemanusiaan. Ia menyebut kemajuan lainnya adalah dari penyataan bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN terkait Myanmar dalam komunike bersama.

“Saya pikir para menteri luar negeri telah menyampaikan pesan keprihatinannya kepada Myanmar, pesan yang kuat sudah disampaikan ke Myanmar. Seperti yang bisa kita baca dalam komunike bersama dan menurut saya bahasanya jauh lebih kuat dari sebelumnya,” ucapnya.

Kemudian, terkait kinerja Utusan Khusus untuk Myanmar dari ASEAN. Dimana peninjauan selanjutnya pada Oktober mendatang dengan para pemimpin yang akan mendiskusikan mengenai kondisi di negara itu.

“Saat itulah para pemimpin akan melakukan diskusi jujur tentang situasi di Myanmar dan kemudian mereka akan memutuskan bagaimana mereka dapat meninjau ulang. Bagaimana mereka dapat mengundurkan diri pada 5PC” kata Hourn.

Meski telah berjalan sejak tiga tahun lalu, namun Hourn optimis 5PC merupakan dokumen acuan yang tepat untuk penanganan krisis di Myanmar. Serta, ia menyebut bahkan ada kemauan dari Myanmar untuk terlibat di dalam implementasinya.

“Perjanjian yang berlaku saat ini di antara negara-negara anggota ASEAN menyatakan, kita harus tetap berpegang pada 5PC, dan tidak ada yang salah dengan 5PC. Hal ini masih berjalan hingga saat ini, Anda dapat melihat beberapa perubahan di lapangan, Myanmar kini sangat ingin terlibat dengan ASEAN,” ujar Sekjen ASEAN.

5PC atau Konsensus lima poin adalah keputusan para pemimpin ASEAN yang diambil dalam pertemuan di Jakarta pada 24 April 2021, kurang dari dua bulan setelah junta militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil pimpinan Aung San Suu Kyi. Ketika konsensus lima poin itu disepakati, Brunei Darussalam yang mengetuai ASEAN.

Lima poin konsensus yang dimaksud itu adalah pengiriman bantuan kemanusiaan, penghentian aksi kekerasan, diselenggarakannya dialog inklusif, pembentukan utusan khusus, dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar.

Dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN ke-40 dan ke-41 di Ibu Kota Phnom Penh, Kamboja, para pemimpin ASEAN menyepakati hanya perwakilan non-politik dari Myanmar yang boleh menghadiri pertemuan-pertemuan resmi ASEAN.