KTT Think Tank ASEAN Perdana Diluncurkan untuk Mempromosikan Diplomasi Jalur II
ASEANNewsHotAdvertisement

Think Tank Asean. Foto: Sekretariat ASEAN

Jakarta, tvrijakartanews - KTT Think Tank ASEAN (ATTS) perdana digelar di Jakarta pada Selasa (10/9/2024) sebagai upaya kawasan untuk menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi yang sedang muncul. Acara ini diselenggarakan oleh Singapore Institute of International Affairs (SIIA) atas nama ASEAN Institutes of Strategic and International Studies (ASEAN-ISIS) serta didukung oleh Sekretariat ASEAN dengan bantuan dana dari Kementerian Luar Negeri Jerman dan diimplementasikan oleh GIZ.

ATTS menghimpun pemikir terkemuka dan perwakilan utama dari think tank yang berfokus pada ASEAN serta mitra dialog untuk mempromosikan agenda berwawasan ke depan bagi masa depan kawasan. Organisasi ini merupakan inisiatif revolusioner oleh SIIA, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali Dialog Jalur II.

Acara ini bertujuan untuk mensinergikan upaya di seluruh kawasan, menyediakan platform untuk memberikan ide-ide strategis yang menangani prioritas-prioritas utama ASEAN. Diskusi digelar sebelum KTT ASEAN ke-43 dan ke-44 pada Oktober 2024. Rekomendasi yang dihasilkan dalam acara ini akan disampaikan sebagai memo kebijakan kepada para pemimpin ASEAN untuk dipertimbangkan.

"ATTS adalah upaya ambisius untuk menentukan arah masa depan ASEAN. Sebagai think tank, SIIA bertujuan untuk menghimpun perspektif yang beragam dan menyajikan ide-ide yang dapat diterapkan guna memperkuat sentralitas dan konektivitas ASEAN serta berkontribusi pada pembangunan kawasan," ujar Ketua SIIA, Simon Tay, dikutip Rabu (11/9/2024).

"Dengan bekerja sama erat dengan pemerintah ASEAN dan Sekretariat, kami bertujuan memastikan ASEAN tetap menjadi pemain yang tangguh dan dinamis di panggung global. Ini melibatkan fokus baru pada integrasi yang lebih mendalam, peningkatan konektivitas, dan kolaborasi proaktif, yang semuanya merupakan elemen kunci dari 'Reboot ASEAN' yang sangat dibutuhkan," sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, dalam sambutan pembukaannya, menyatakan sangat optimis bahwa diskusi dan interaksi di forum perdana ini akan menghasilkan solusi inovatif, kemitraan yang diperkuat, dan kerja sama yang lebih erat di antara semua think tank, terutama yang berbasis di kawasan ASEAN.

"Saya membayangkan ATTS ini sebagai katalis dan jembatan dalam menyatukan think tank ASEAN dan mitra dialog, serta bekerja sama dengan pejabat negara-negara anggota ASEAN untuk pembuatan kebijakan kolaboratif dan inklusif, yang penting dalam membangun ketahanan ASEAN dan konstruktif dalam mewujudkan visi pasca-2025 untuk Komunitas ASEAN dan agenda integrasi," kata Kao.

Terdapat lima fokus utama yang diidentifikasi sebagai krusial untuk kemajuan ASEAN dengan berfokus pada konektivitas dan sentralitas yang dibahas dalam ATTS, antara lain:

- Meningkatkan Konektivitas Digital: Membangun ASEAN digital yang kompetitif dan dapat bertahan di ekonomi global.

- Memperkuat Konektivitas Energi: Mendorong kerja sama dalam tujuan iklim untuk membangun komunitas iklim ASEAN yang berkelanjutan.

- Membangun Konektivitas Institusi dan Politik: Menciptakan ASEAN yang tangguh dalam menghadapi tantangan.

- Mempertahankan Sentralitas ASEAN: Mendorong persatuan dan secara proaktif mengelola ketegangan regional agar ASEAN tetap sentral dalam urusan global.

- Mengoperasionalkan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP): Memanfaatkan sinergi antara AOIP dan strategi Indo-Pasifik kekuatan besar untuk membangun kembali kepercayaan strategis dan meningkatkan kerja sama.

Untuk mendorong diskusi yang lebih inklusif, ATTS memperluas undangan di luar think tank ASEAN untuk mencakup Mitra Dialog ASEAN. Partisipasi yang lebih luas ini mencerminkan komitmen untuk mendorong perspektif yang beragam, memastikan masa depan ASEAN dibentuk oleh dialog yang komprehensif dan inklusif.

KTT ini dihadiri oleh hampir 100 peserta dari negara-negara anggota ASEAN dan mitra eksternal, menyoroti keterlibatan regional dan internasional yang luas dalam mempromosikan dan memfasilitasi diplomasi dan dialog Jalur II. Keberhasilan KTT perdana ini diharapkan membuka jalan bagi dialog yang berkelanjutan dan diperluas di tahun-tahun mendatang, memperkuat kapasitas ASEAN dalam menghadapi tantangan global.

Di tengah meningkatnya harapan global dan skeptisisme yang berkembang, ASEAN harus memperkuat upaya untuk meningkatkan konektivitas dan peran sentralnya dalam urusan dan diplomasi regional.