Dana Konsesional Menyusut, Menkeu Usulkan Pendekatan Pembiayaan Inovatif
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar laman resmi Kemenkeu)

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti menurunnya ketersediaan dana konsesional sebagai tulang punggung pembangunan di Afrika. Sebab, perlu ada cara baru yang lebih berkelanjutan.

"Saya menunjukkan bahwa partisipasi modal swasta dapat didorong untuk pembangunan publik, contohnya melalui platform seperti SDG Indonesia One dan Infrastructure Guarantee Fund," kata Sri Mulyani dikutip laman resmi Kemenkeu di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Sri Mulyani menuturkan SDG Indonesia One atau SIO merupakan platform pembiayaan campuran (blended finance) yang dijalankan oleh PT PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) di bawah Kementerian Keuangan.

"Melalui SIO, pemerintah menghimpun investasi sebesar 3,29 miliar dolar AS dari komitmen 38 mitra, yang telah terealisasi sebesar 396 juta dolar AS," ujarnya.

Menurutnya, Sementara Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF) merupakan salah satu contoh proyek Public-Private Partnership (PPP).

IIGF dilaksanakan oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Selain IIGF, Indonesia juga mendukung proyek PPP melalui Project Development Facility (PDF), Viability Gap Fund (VGF), dan Availability Payment untuk proyek strategis.

Dalam agenda yang sama, Sri Mulyani juga menekankan masalah kesenjangan pembiayaan iklim yang makin lebar. Seiring dengan itu, dampak perubahan iklim makin cepat terasa.

Oleh karena itu, Menkeu RI mendorong langkah penguatan lembaga keuangan multilateral, peningkatan pembiayaan konsesional, percepatan mobilisasi modal swasta, serta "creative blended finance".

“Saya pun menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengambil peran melalui program-program seperti Dana Pooling Bencana dan asuransi pertanian. Selain itu, keran partisipasi modal swasta juga digerakkan lewat IDXCarbon,” tambah dia.

Meski kesenjangan pembiayaan masih ada, Sri Mulyani meyakini optimisme dan kerja sama akan membawa pada kemajuan yang nyata.