
Ilustrasi rupiah. (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah dibuka menguat sebesar 42 poin atau 0,26 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan mata uang garuda seiring pasar optimistis Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan dagang terkait tarif dengan negara lain.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi di Jakarta menguat sebesar 42 poin atau 0,26 persen menjadi Rp16.261 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.303 per dolar AS.
"Sentimen yang membaik di tengah kesepakatan dagang, terutama setelah kesepakatan dagang AS-Jepang. Pasar optimistis AS akan mencapai kesepakatan dagang lagi sebelum batas waktu 1 Agustus 2025," kata Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Saat ini, pasar sedang mengantisipasi kesepakatan antara AS dengan Eropa, terutama pasca salah satu pejabat Eropa melaporkan bahwa kedua pihak sedang mempersiapkan tarif 15 persen untuk berbagai barang sebagaimana kemufakatan dengan Jepang.
Hal tersebut dinilai meningkatkan sentimen risiko, sehingga menurunkan permintaan dolar AS.
Pelemahan dolar AS juga didorong data Penjualan Rumah Second di AS yang menurun jadi 3,93 juta unit pada Juni 2025 dari 4,04 juta unit, paling lemah sejak September 2024.
Untuk yield obligasi rupiah per Rabu (23/7), meningkat sebesar 1 basis points (bps) untuk tenor 5 tahun sebesar 6,06 persen, 10 tahun 6,5 persen, 15 tahun, dan 20 tahun 6,9 persen.
Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat Rp26,04 triliun, lebih rendah dibandingkan sesi Selasa (22/7) sebesar Rp45,22 triliun.
Pada Selasa (22/7), kepemilikan investor asing meningkat sebesar Rp0,65 triliun menjadi Rp932 triliun atau 14,62 persen dari total outstanding.