
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Humas ESDM)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan program Listrik Perdesaan (Lisdes) dapat menjangkau seluruh pelosok negeri secara merata. Penyediaan listrik ini sebagai bagian dari program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto.
"Saya ingin dengan listrik ini masuk, maka anak-anak kita sekolah bisa memakai teknologi. Suatu saat mereka-mereka itu akan menjadi pemimpin di Papua, akan menjadi pemimpin di bangsa ini, dan akan menjadi orang-orang hebat, itu bukan barang yang mustahil," kata Bahlil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Bahlil menuturkan program Lisdes di Yapen Utara ini tidak hanya menghadirkan listrik menyala, tetapi juga membuka pintu kesempatan bagi perkembangan ekonomi dan sosial desa.
"Selama ini, masyarakat setempat hanya menikmati listrik selama 12 jam sehari dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)," tuturnya.
Selain itu, Bahlil menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pembangkit dan penambahan tangki bahan bakar agar listrik dapat menyala 24 jam penuh.
"Ini yang punya listrik sudah datang, Pak Direktur Utama PLN datang di Kampung Bapak/Ibu. Semua ini hanya untuk mengatakan bahwa siap menjalankan apa yang diminta oleh Bapak, Ibu, saudara-saudara yang ada di pulau ini, untuk listrik menyala 24 jam," ujarnya.
Berdasarkan roadmap Lisdes Papua 2025-2029 yang digagas Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero), untuk Kepulauan Yapen dan Biak Numfor sudah direncanakan pembangunan akses listrik desanya melalui perluasan jaringan listrik, mini grid dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) individual dengan baterai.
Kementerian ESDM menegaskan komitmen kuat untuk terus berkolaborasi dengan PLN dan pemerintah daerah. Melalui sinergi ini, tantangan elektrifikasi di Papua diharapkan tuntas, mewujudkan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia.