BI Sebut Modal Asing Keluar Sebesar Rp11,30 Triliun dari Pasar Keuangan Domestik
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso. (Tangkap layar YouTube BI)

Jakarta, tvrijakartanews - Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan dari pasar keuangan domestik sebesar Rp11,30 triliun pada pekan keempat bulan ini, yakni periode transaksi 21-24 Juli 2025.

"Terdapat modal asing keluar bersih di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp13,50 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).

Ramdan menambahkan terdapat modal asing masuk bersih di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN) masing-masing sebesar Rp100 miliar dan Rp2,10 triliun.

"Dengan demikian, modal asing keluar bersih menjadi Rp11,30 triliun," ujarnya.

Menurutnya, sejak awal tahun ini hingga 24 Juli 2025, modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp59,52 triliun.

"Sedangkan modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp58,92 triliun dan Rp60,19 triliun," jelasnya.

Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 72,51 basis poin (bps) per 18 Juli 2025 menjadi 70,90 bps per 24 Juli 2025.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah di level Rp16.315 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (25/7), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (24/7) di level Rp16.280 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 97,38 pada akhir perdagangan Kamis (24/7).

DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun tercatat relatif stabil di level 6,49 persen pada Jumat (25/7) pagi, dari sebelumnya 6,50 persen pada akhir perdagangan Kamis (24/7).

Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun turun ke level 4,396 persen pada akhir perdagangan Kamis (24/7).

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.