
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae. (Tangkap layar YouTube OJK)
Jakarta, tvrijakartanews - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kredit UMKM perbankan tumbuh melambat per Juli 2025, secara tahunan (year-on-year/yoy), kredit UMKM hanya naik 1,82 persen. Pasalnya, porsi kredit UMKM masih di bawah 20 persen sejak awal 2025, dengan tren penyaluran yang terus menurun.
"Kredit UMKM tumbuh sebesar 1,82 persen yoy, serta porsi kredit UMKM dibanding total kredit masih di bawah sekitar 20 persen sejak awal 2025 dengan tren menurun menjadi 18,61 persen," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam keterangannya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Dian menuturkan di sisi rasio Non-Performing Loan (NPL) atau risiko kredit macet, kredit UMKM tercatat naik menjadi 4,53 persen yoy dari 4,05 persen di periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun batas NPL kredit UMKM berada di angka 5 persen.
"Kualitas kredit per kategori, kualitas kredit UMKM pada Juli 2025 mengalami peningkatan rasio NPL menjadi 4,53 persen, dari Juni sebelumnya 4,41 persen. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan Juli 2024 sebesar 4,05 persen," jelasnya.
Dikatakan Dian, rasio Loan at Risk (LaR) mengalami perbaikan, tercatat menurun secara bulanan menjadi 12,70 persen dari 12,82 persen pada Juni 2025. Menurutnya, catatan ini menunjukkan perbaikan kualitas kredit UMKM.
"Rasio Loan at Risk menurun secara bulanan, menunjukkan adanya perbaikan kualitas kredit menjadi 12,70 persen. Dan sudah lebih rendah dibandingkan Loan at Risk UMKM sebelum pandemi, yaitu 12,74 persen," pungkasnya.