
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hadir dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah sudah memberikan kuota impor sebesar 110 persen pada tahun 2025 seperti swasta seperti Shell dan BP. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2024.
"Untuk kuota impor sudah kita memberikan 110 persen dibandingkan dengan tahun 2024. Semuanya kita kasih, bukan enggak kita kasih. Jadi apanya? 110 persen itu kan harusnya udah paten kali itu kan. Jadi apanya investasi yang kita halangi?," kata Bahil ditemui di acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta Convention Center, Jumat (10/10/2025).
Bahlil menambahkan pihaknya menghargai investasi yang ada. Namun ia meminta swasta harus mengikuti aturan yang ada.
"Jadi gini ya, menyangkut dengan swasta ya. Kita menghargai semua investasi yang ada. Tapi juga swasta juga harus mengikuti aturan yang ada. Bukan berarti kita tidak membiarkan semuanya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pemerintah telah memberikan kuota BBM yang adil (fair) ke SPBU swasta seperti Shell dan BP. Bahkan kuota BBM untuk SPBU swasta tahun 2025 telah ditambah 10 persen dibanding tahun 2024.
"Semua perusahaan swasta untuk bensinnya itu mendapat kuota. Kuotanya itu 110 persen dibandingkan tahun lalu. Contoh perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter (KL) di 2024, di 2025 dia mendapat 1 juta KL plus 10%. Artinya apa? Semuanya dapat dong," ucap Bahlil saat ditemui di Sekretariat Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Maka dari itu, Bahlil menerangkan bahwa pemerintah tidak bisa serta-merta menambah kuota impor untuk SPBU swasta ketika stok BBM mereka sudah habis sebelum akhir tahun. Jika ingin menambah stok, SPBU swasta pun disarankan untuk melakukan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero).
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Laode Sulaeman menyampaikan, pemerintah telah melakukan pertemuan dengan para SPBU swasta dan juga Pertamina Patra Niaga. Mereka mencoba mendiskusikan cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan kehabisan stok BBM ini.
"Kita susun hal-hal, isu-isu dari masing-masing SPBU Swasta sama bagaimana cara mensinkronkan sama Pertamina Patra Niaga. Insyaallah sore ini kami ada surat yang akan kita sampaikan ke Pertamina Patra Niaga untuk menindaklanjuti rapat yang kemarin. Artinya apa? Artinya kebijakan kelebihan yang harus diambil dari Pertamina itu biar bisa kita implementasikan," tutur Laode.