Chief Executive Officer UKU Tony Jackson dalam acara "UKU Media Iftar and Gathering" di Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Perusahaan Fintech pear to pear lending UKU mengalami peningkatan 30 persen pada periode 1 bulan sebelum Idul Fitri 2023. Jumlahnya di atas rata-rata bulanan untuk kategori pengguna yang mengajukan pinjaman dan 39 persen untuk kategori pencairan dana kepada pelanggan.
"Masih di tahun yang sama, kami juga mencatat bahwa pemohon pinjaman naik 14 persen dengan kisaran usia 21-30 tahun dengan tujuan melakukan pinjaman untuk mendanai usaha kecil mereka," kata Chief Executive Officer UKU Tony Jackson dalam acara "UKU Media Iftar and Gathering" di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Tony mengatakan melalui fitur yang komprehensif dan transparan, kami berharap dapat memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.
"Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terkait cara melakukan pinjaman dana dengan bijaksana dan bertanggung jawab," ujarnya.
Menurutnya, bersama AFPI, pihaknya ingin lebih memberikan wawasan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial melalui solusi fintech lending khususnya dalam menavigasi kebutuhan di bulan Ramadhan dan Lebaran.
Sejalan dengan campaign #GakPakeRibet, UKU menghadirkan langkah-langkah mudah untuk melakukan pinjaman dana, diantaranya dengan unduh dan install aplikasi UKU di Google Play dan App Store, mengisi informasi pribadi yang diperlukan sesuai dengan KTP dan informasi rekening pribadi, proses pencairan dana yang cepat setelah lolos evaluasi, dan mengembalikkan dana melalui berbagai metode transaksi yang tersedia.
"Fitur UKU juga didukung oleh User Interface (UI) yang intuitif dan mudah dipahami untuk memastikan pengalaman yang nyaman bagi calon nasabah tanpa kesulitan. UKU juga sudah mendapat sertifikasi ISO 27001 untuk melindungi data perusahaan dan para nasabah guna menghindari penyalahgunaan data pribadi," ucapnya.
Saat ini, kata Tony, UKU sudah hadir di berbagai wilayah di Indonesia. UKU mencatat total pencairan dana per-Desember 2023 yang didominasi di dalam Pulau Jawa mencapai Rp6,3 triliun, sedangkan di luar Pulau Jawa terdapat Rp2,4 triliun.
"Ini menandakan bahwa wilayah Pulau Jawa memiliki potensi pasar yang kuat untuk bisnis UKU, seperti ada 5 lokasi pencairan dana teratas di Indonesia diantaranya Jawa Barat (Rp2,1 triliun), DKI Jakarta (Rp1,4 triliun), Jawa Timur (Rp1 triliun), Jawa Tengah (Rp865 miliar), dan Banten (Rp662 miliar)," tandasnya.