Sejarah Cilegon: Kota Baja dengan Pesona Wisata Menawan
FeatureNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Landmark Kota Cilegon / foto: Rizal Satria

Cilegon, tvrijakartanews - Terletak di ujung barat laut Pulau Jawa, Kota Cilegon dikenal sebagai pusat industri di Provinsi Banten dengan julukan "Kota Baja." Namun, di balik kilang-kilang dan gemuruh industri berat, Cilegon menyimpan jejak sejarah panjang yang menarik serta pesona alam yang menawan.

Asal-Usul Nama Cilegon

Menurut Dinas Pariwisata Provinsi Banten, nama 'Cilegon' berasal dari bahasa Sunda, di mana 'Ci' atau 'Cai' berarti air, dan 'Legon' atau 'Melegon' bermakna lengkungan. Nama ini menggambarkan kondisi wilayah yang dulunya dipenuhi rawa-rawa atau kubangan air.

Pada masa lalu, wilayah Cilegon merupakan daerah agraris dengan lahan persawahan dan tambak yang luas. Selain itu, kawasan ini dikenal sebagai jalur penting yang menghubungkan Pelabuhan Merak dengan daerah lain di Jawa dan Sumatera.

Cilegon dalam Lintasan Sejarah

Cilegon pada awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Serang dan berstatus sebagai kawedanan, meliputi tiga kecamatan: Cilegon, Bojonegoro, dan Pulomerak. Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini menjadi salah satu pusat logistik strategis karena lokasinya yang dekat dengan Selat Sunda, jalur pelayaran internasional.

Perkembangan Cilegon mulai signifikan sejak berdirinya industri baja PT Krakatau Steel pada tahun 1970-an. Pabrik ini menjadi tonggak penting bagi perekonomian lokal dan nasional, menjadikan Cilegon sebagai kota industri terkemuka. Pada tahun 1986, statusnya meningkat menjadi Kota Administratif, dan akhirnya pada 27 April 1999, Cilegon resmi menjadi kotamadya.

Dalam sejarahnya, Cilegon juga menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk Pemberontakan Petani Banten pada tahun 1888. Perlawanan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal melawan penindasan kolonial, yang menjadikan wilayah ini memiliki nilai historis dan semangat perjuangan yang kental.

Selain sebagai kota industri, Cilegon menawarkan berbagai destinasi wisata yang menarik. Pantai Anyer dan Pantai Kelapa Tujuh menjadi tujuan populer bagi wisatawan. Pulau-pulau kecil seperti Pulau Merak Besar dan Pulau Merak Kecil juga menawarkan pemandangan laut yang mempesona.

Tak hanya itu, wisata alam lain seperti Bukit Teletubbies, Waduk Krakatau Steel, Batu Gambir, Cagar Alam Gunung Tukung Gede, hingga Gunung Batu Lawang menambah daya tarik kota ini.

Letaknya yang strategis di tepi Selat Sunda menjadikan Cilegon sebagai penghubung utama antara Pulau Jawa dan Sumatera melalui Pelabuhan Merak. Jalur ini menjadi salah satu urat nadi transportasi dan perdagangan di Indonesia.

Meskipun telah berkembang menjadi kota modern dengan deretan pabrik industri, Cilegon tetap menjaga tradisi dan warisan sejarahnya. Kota ini mencerminkan perpaduan harmonis antara kemajuan ekonomi dan nilai-nilai budaya.

Dengan sejarah panjang dan potensi wisata yang terus berkembang, Cilegon menjadi salah satu destinasi yang layak untuk dijelajahi. Dari jejak sejarahnya hingga pesona alamnya, kota ini menawarkan pengalaman yang beragam bagi siapa saja yang ingin mengenalnya lebih dekat.