Industri Kecantikan Indonesia Melesat, Potensi Bahan Alami dan Kosmetik Halal Jadi Sorotan Pemerintah
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Acara Perayaan 45 tahun L’Oréal di The Tribrata, Jakarta / foto: Sanrifa Akmalia

Jakarta, tvrijakartanews - Minat terhadap kosmetik berbahan alami semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk yang ramah lingkungan dan sehat bagi kulit. Dari tabir surya dengan ekstrak tumbuhan, parfum berbasis minyak esensial, hingga skincare yang menggunakan bahan organik, tren ini tidak hanya mengubah pola konsumsi tetapi juga mendorong pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia. Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan estetika, sektor ini juga berkontribusi besar terhadap sosial dan ekonomi, membuka peluang bagi banyak pelaku usaha serta memperkuat daya saing industri kecantikan nasional.

Salah satu perusahaan yang turut berkontribusi dalam perkembangan industri ini adalah L’Oréal Indonesia, yang telah hadir selama 45 tahun di Tanah Air. Sebagai pemimpin pasar global, perusahaan ini tidak hanya berfokus pada inovasi produk tetapi juga berkomitmen menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Perusahaan ini telah menciptakan serta mendukung puluhan ribu lapangan pekerjaan, bermitra dengan ratusan ribu pelaku usaha termasuk UMKM, serta memberdayakan lebih dari 800.000 orang, khususnya perempuan. Selain itu, mereka juga terus mendorong perkembangan teknologi dan inovasi di industri kecantikan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas kontribusi mereka terhadap industri kecantikan dan perekonomian nasional. Ia menegaskan bahwa pemerintah dan pelaku industri terus berkolaborasi dalam mendukung program hilirisasi di berbagai sektor, termasuk kosmetik dan kecantikan, yang memiliki potensi pasar besar di Indonesia maupun global.

Airlangga juga menyoroti kekayaan biodiversitas Indonesia yang dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam industri kecantikan. "Kita punya banyak essential oil mulai dari gaharu, melati, kemudian mawar, cendana, itu semua bisa jadi parfum," ujarnya dalam acara di The Tribrata Dharmawangsa pada Kamis (6/2/25). Dengan sekitar 30.000 jenis tanaman obat dan herbal, potensi ekonomi dari bahan alami ini sangat besar jika dikembangkan dengan baik.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, turut menambahkan bahwa industri kosmetik di Indonesia tidak hanya mampu bertahan tetapi terus berkembang pesat. "Ini menggambarkan optimisme yang luar biasa. Meningkatnya permintaan kosmetik dengan bahan alami menunjukkan bahwa konsumen semakin sadar akan pentingnya bahan-bahan alami dalam produk kecantikan. Indonesia memiliki pasar yang potensial untuk kosmetik berbahan alami," ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyoroti peluang besar dalam pasar kosmetik halal. "Membangun kerja sama dengan pemerintah Indonesia, pasar kosmetik halal akan menjadi luar biasa mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia," tambah Rosan.

Peluncuran Buku ‘Essentiality of Beauty’

Perayaan 45 tahun L’Oréal Indonesia semakin meriah dengan kehadiran Brand Ambassador mereka, yakni Cinta Laura, Putri Marino, dan Tiara Andini. Acara ini juga menjadi momen spesial bagi perusahaan untuk meluncurkan buku ‘Essentiality of Beauty’, yang merangkum perjalanan industri kecantikan di Indonesia sebagai kekuatan transformatif yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta kesejahteraan sosial.

Melalui berbagai inovasi dan inisiatifnya, industri kecantikan di Indonesia terus berkembang sebagai sektor yang tidak hanya berorientasi pada bisnis tetapi juga berdampak positif bagi sosial dan lingkungan. Dengan komitmen yang kuat, perusahaan kosmetik dan pemerintah diharapkan terus berkolaborasi untuk membawa industri ini ke level yang lebih tinggi.