
Press Conference Film "Perang Kota" di Epicentrum XXI, Jakarta / foto: Sanrifa Akmalia
Jakarta, tvrijakartanews - Film “Perang Kota”, yang disutradarai oleh Mouly Surya dan diadaptasi dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, tak hanya menyajikan konflik bersenjata, tetapi juga drama emosional yang menguras perasaan. Di balik tembakan dan pengkhianatan, terselip kisah cinta segitiga yang menguji kesetiaan antara Isa (Chicco Jerikho), Fatimah (Ariel Tatum) dan Hazil (Jerome Kurnia) dalam latar belakang Jakarta yang mencekam pada tahun 1946.
Isa adalah seorang guru sekaligus pejuang kemerdekaan yang menghadapi masalah pribadi dalam rumah tangganya. Di sisi lain, Fatimah istri Isa berjuang dengan kesepian dan perang batinnya, hingga akhirnya jatuh dalam pelukan Hazil, sahabat suaminya sendiri. Intrik cinta dan pengkhianatan ini diramu dengan latar sejarah pasca kemerdekaan Indonesia, ketika kota Jakarta kembali dijajah dan menjadi ladang pertempuran.
Mouly Surya menjelaskan bahwa dalam proses adaptasi, ia memadukan unsur logika dan insting saat menulis ulang cerita dari versi novel. “Sebagian cerita dalam film ini digabungkan setengah insting dan setengah logika. Jadi memang ada beberapa bagian yang disunting dari novelnya untuk disesuaikan dengan visi sinematik,” ungkap Mouly dalam konferensi pers Film "Perang Kota" di Epicentrum XXI, pada Senin (21/4/25).
Untuk mendalami karakter Isa, Chicco Jerikho turut membangun hubungan emosional dengan para pemain lain di luar layar. Salah satunya adalah dengan anak yang berperan sebagai Salim, anak dari karakter Fatimah. “Saya sering main kelereng bareng Fatimah dan Salim sebelum syuting dimulai. Interaksi itu membantu membentuk chemistry dan nuansa keluarga yang terasa nyata di layar,” ujar Chicco.
Selain menghadirkan drama personal, Perang Kota juga memberikan visual kuat dari Jakarta tempo dulu dengan pendekatan estetik yang menciptakan kesan klasik sekaligus intim lewat arahan sinematografi Roy Lolang. Meski kisah cinta segitiga menjadi pusat cerita, film ini tetap memberikan gambaran getir tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan di tengah kota yang hancur oleh perang.
Perang Kota tayang di bioskop mulai 30 April 2025. Film ini merupakan kolaborasi produksi antara Indonesia dan beberapa negara, dan menjadi karya terbaru dari rumah produksi Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures. (Sanrifa/Marsel)