![](https://admin.tvrijakartanews.com/uploads/arsip_berita_minyak_perdana_banyu_urip_infil_clastic_jadi_kado_kemerdekaan_ri_ke_79_7m8ibqy_c703c4678c.jpeg)
Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Tangkap layar laman resmi Kementerian ESDM)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya berencana untuk menutup PLTU Suralaya. Pasalnya emisi yang dihasilkan PLTU tersebut berat.
"Kita lihat lah masa operasinya sudah berapa lama, kemudian ya saya sendiri kan pernah terbang dari di atas wilayah itu kan memang berat tuh emisinya di daerah sana, daerah Cilegon, banyak industri, kemudian pembangkitnya juga gede," kata Arifin ditemui di JCC Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Arifin mengatakan, energi baru direncanakan akan masuk. Namun, jika melihat potensi energi baru di Jawa tidak memungkinan untuk mencukup kebutuhan energi di Jawa.
Oleh karena itu, perlu didukung sambungan transmisi ke Sumatera. Menurutnya, sambungan itu akan dilakukan secara bertahap.
"Nah jawa ini kalau kita lihat potensi-potensi energi-energi barunya nggak mungkin, nggak cukup untuk bisa di-support makanya harus ada sambungan dari Sumatera nanti ke depan, tapi itu kan kita harus lakukan bertahap. Jadi kalau nggak infrastruktur transmisi ya nggak akan bisa masuk energi-energi baru ini," ujar Arifin.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, penutupan PLTU tersebut akan mampu mengurangi polusi di DKI Jakarta. Di samping itu, pemerintah juga terus mendorong ekosistem kendaraan listrik hingga kebijakan ganjil genap.
"Kalau bisa kita tutup supaya mengurangi polusi Jakarta, di samping tadi mobil EV kita dorong dengan sepeda motor EV," kata Luhut.