
Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M. Panggabean ditemui disela-sela Rakernas. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Karantina Indonesia (Barantin) memastikan hewan sapi yang sebanyak 487 ribu ekor impor sapi hidup dari Australia tahun 2024 dalam kondisi sehat yang masuk ke Indonesia.
"Karena Isunya penyakit pada hewan sapi itu ada dua yakni Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD), jadi kita periksa semua hewan sapi kita periksa dan diberi vaksin yang masuk kemarin itu," kata Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M. Panggabean ditemui di sela-sela Rapar Kerja Nasional (Rakernas) di Ancol, Kamis (16/1/2025).
Sahat menambahkan hewan sapi impor Australia sebenarnya untuk ketersediaan stok daging menjelang menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.
"Jadi sebenarnya sapi hidup asal Australia untuk persiapan di Hari Raya Idul Fitri nanti dan kita pastikan itu semuanya sehat," ujarnya.
Selain itu, Sahat menjelaskan setiap hewan ternak yang masuk ke Indonesia ada melalui Pulau Jawa atau Pulau Sumatera dipastikan melalui tahap pemeriksaan. Hal ini untuk menjaga kesehatan hewan tersebut.
"Jadi pintu pemasukan kita selain ada yang di Jawa, juga ada yang di Sumatera atau mungkin nanti di daerah lain nantinya. Ke depannya nanti kita tetap menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ada," jelasnya.
Sebagai informasi, Pada awal Januari tahun ini, sebanyak 2.797 ekor sapi impor dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sapi-sapi ini merupakan bagian dari pengadaan tahun lalu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.
Berdasarkan data dari Barantin, pada 2024 diperkirakan sebanyak 487.452 ekor sapi bakalan Australia akan masuk ke Indonesia melalui berbagai pelabuhan, termasuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta; Pelabuhan Panjang, Lampung; Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara; dan Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur.
Dalam proses karantina importasi sapi, Barantin biasanya menempuh proses di beberapa tahap seperti pre border, at border dan post border.