
Ilustrasi ekonomi global (freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meyampaikan hasil Rapimnas Kadin 2023, tinjauan perekonomian Global Sepanjang 2023 menyaksikan bahwa ekonomi global dihadapkan dengan ketidakpastian.
"Setelah pandemi Covid-19, dunia dihadapkan dengan konflik geopolitik yang terus menerus berlangsung di Ukraina, Palestina, maupun pergolakan dengan negara-negara OPEC yang berpeluang memutuskan pengurangan produksi minyak secara drastis," kata Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Yukki mengatakan hal ini berdampak pada pelemahan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara, volatilitas harga komoditas, meningkatnya harga minyak dunia, serta tekanan terhadap inflasi.
"Akibat ancaman krisis dan resesi, telah menggeser konsentrasi negara-negara di dunia, terutama negara maju untuk menyelamatkan perekonomiannya dan melakukan penundaan terkait dukungan terhadap pencapaian target perubahan iklim," ujarnya.
Menurutnya, penundaan ini nyata terlihat dilakukan pemerintah Eropa. Inggris dan Swedia saat ini telah menunda tujuan dan target perubahan iklim mereka dan juga munculnya resistensi dan skeptisisme yang mulai tumbuh di negara-negara Eropa lainnya.
"Disisi lain, dengan terjadinya peningkatan suhu secara global, diperkirakan pada 2030 akan menyebabkan penurunan sebesar 38 persen kapasitas transportasi, mengurangi potensi pertumbuhan perdagangan barang global dalam volume sebesar 5 persen per tahun," ucapnya.
Lebih lanjut, Yukki menuturkan sementara, kekeringan yang terjadi di kawasan terusan Panama, telah mengurangi jumlah kapal yang dapat melaluinya, menjadi hanya 18 kapal per hari mulai Februari 2024 nanti, yang gilirannya akan mempengaruhi ekspor AS.
"Akibatnya, biaya logistik akan melonjak," pungkasnya. (Yohanes Abimanyu)