Sinergi Dunia Pendidikan dan Industri Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Kolaborasi
NewsHot
Redaktur: Redaksi

Sinergi Dunia Pendidikan dan Industri Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Kolaborasi

Tangerang, Tvrijakartanews - IPB University menggelar IPB Stakeholder Forum 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, 8 November 2025 lalu.

Kegiatan ini menjadi forum refleksi arah kebijakan sekaligus wadah kolaborasi strategis IPB University dengan berbagai mitra strategis dari industri, lembaga pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil.

Dalam sambutannya, Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan bahwa IPB University terus memperkuat visi untuk mencetak lulusan yang memiliki kekuatan inovasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Kita ingin menghasilkan lulusan yang tidak hanya berilmu, tapi juga memiliki mindset, karakter, dan keterampilan yang dibangun dengan orientasi pembangunan dan dampak sosial,” ujarnya.

Menurut Prof Arif, IPB University secara konsisten melakukan penyesuaian arah global setiap lima tahun untuk merespons perubahan dunia.

“Kita selalu memperbarui arah strategis agar bisa bertahan dan berinovasi menghadapi tantangan global,” tambahnya.

Dalam konteks pembelajaran, ia menekankan pendidikan yang tidak hanya berbasis logika tetapi juga kebijaksanaan manusia.

“Otak bisa digantikan perhatian, tapi wisdom tidak bisa digantikan oleh AI (artificial intelligence). Karena wisdom berasal dari hati,” tuturnya.

Dalam bidang kewirausahaan, lanjutnya, IPB University telah merancang pathway entrepreneurship yang sistematis agar mahasiswa menjadi pengusaha ‘by design’.

“Banyak lulusan kami kini mampu mengekspor produk ke berbagai negara, mulai dari kopi ke Thailand, hingga ubi ke Singapura dan Malaysia,” ungkap Prof Arif.

Ia menambahkan bahwa alumni yang belum bekerja dalam enam bulan setelah lulus dapat kembali ke kampus mengikuti program reskilling gratis.

“Sebanyak 98 persen peserta berhasil kembali ke dunia kerja. Ini bukti bahwa IPB University berkomitmen pada akuntabilitas dan hasil nyata,” jelasnya.

Dari sisi teknologi, IPB University telah membangun fasilitas teaching industry seperti pabrik makanan, minuman, pakan ternak, dan kopi. Beberapa fasilitas didukung kolaborasi internasional, termasuk dari Korea.

“Kami juga memiliki pabrik CPO (crude palm oil) dan fasilitas riset untuk kolaborasi industri,” katanya.

Hingga kini, IPB University telah melahirkan 489 startup kreatif yang membuka lapangan kerja dan peluang ekonomi baru.

Dalam aspek sosial, IPB University telah memberdayakan lebih dari 10.390 desa, termasuk 133 desa dalam program One Village One CEO.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama, Komunikasi, dan Pemasaran IPB University, Dr Alfian Helmi, melaporkan bahwa IPB Stakeholder Forum 2025 dihadiri lebih dari 200 mitra strategis.

“Forum ini membangun dialog bermakna antara dunia industri, pemerintah, lembaga, dan masyarakat untuk menciptakan kerja sama yang lebih berani dan berdampak,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, diluncurkan IPB Partnership Dashboard, ekosistem digital yang memudahkan mitra memantau kegiatan kolaborasi, beasiswa, hingga dampak sosial program bersama IPB University.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara IPB University, Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Pemerintah Kabupaten Garut, dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Selain itu, IPB University juga menjalin kolaborasi pengembangan talenta dengan Dr (HC) Ary Ginanjar Agustian, CEO ESQ Leadership Center.