Mengenal Kanal Mookervaart, Saksi Tangerang Pernah Jadi Pusat Perdagangan Era VOC
FeatureNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Salah satu pintu air di Kanal Mookervart masih kokoh berdiri di area Taman Hutan Kota Tangerang.

Tangerang, tvrijakartanews - Wilayah Tangerang atau yang dulu lebih dikenal dengan sebutan Benteng pernah menjadi pusat perdagangan saat VOC berkuasa. Menjadi salah satu wilayah yang dialiri Sungai Cisadane, para pedagang rempah dari berbagai wilayah menurunkan barang dagangannya di kota ini untuk didistribusikan ke seluruh Banten, bahkan termasuk Batavia.

Salah satu saksi bisu aktivitas tersebut adalah kanal Mookervart. Tak banyak yang tahu letak kanal ini karena berada di pusat kota dan tertutup area terbuka hijau. Kanal Mookervart juga dilengkapi dua bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh, yakni Pintu Air Sewan dan Pintu Air Getek. Saat ini kedua pintu air tersebut terpisahkan oleh badan jalan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Rizal Ridolloh menerangkan bahwa kanal ini dibangun sejak tahun 1678, dan menjadi salah satu saluran air yang menghubungkan Sungai Cisadane dengan Kali Angke di Jakarta. Tidak hanya itu, Kali Mookervart juga dikenal dengan perannya mengalirkan air bersih sampai mengendalikan potensi banjir.

"Dulu ini digunakan sebagai alat transportasi masal, juga untuk mengatur aliran air ke Batavia. Sungai Cisadane ini kan dulunya banyak dilewati perahu besar, perahu yang lebih kecil melintasnya lewat Mookervart," ujarnya.

Kanal ini dibuat oleh Vincent van Mook untuk menarik sepertiga aliran air dari Sungai Cisadane dan terhubung ke kanal-kanal Kota Batavia. Adanya kanal ini juga membantu masyarakat yang ingin menuju ke Batavia menggunakan transportasi air. Saat ini, bepergian lewat jalur darat masih dirasa cukup mahal karena menggunakan kuda.

"Transportasi ke Batavia ada dua jalur, darat dan air. Tapi lewat jalut darat ini mahal, jadi orang-orang memilih lewat jalur air. Ada dua pintu air juga kan, yang fungsinya sebagai irigasi dan juga pengendali potensi banjir di Batavia dan sekitarnya," lanjut Rizal.

Saat ini, Kanal Mookervaart menjadi salah satu cagar budaya paling potensial yang ada di Kota Tangerang. Area terbuka hijau yang dikenal dengan nama Taman Hutan Kota pun mengelilingi kanal tersebut dan menjadi salah satu tempat wisata lokal. Pemerintah Kota Tangerang juga berupaya mempertahanlan eksistensi kanal tersebut dengan menggelar festival setiap tahunnya.

“Salah satu upaya kami dengan membuat Festival Mookervart, tujuannya untuk merawat ingatan relasi saluran air dengan sejarah Kota Tangerang itu sendiri. Bahkan, festival ini dinilai menjadi momentum untuk meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap keleastian sejarah dan budaya yang ada di sekitar kanal legendaris tersebut,” pungkasnya.