Pengunjung Galeri Bumi Parawira Bogor / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Galeri Bumi Parawira, merupakan galeri sekaligus destinasi wisata sejarah yang menceritakan tentang Kota Bogor.
Nama Bumi Parawira dipilih setelah melalui serangkaian riset yang dilakukan. Nama ini memiliki arti 'Rumah Para Pemimpin'.
Destinasi ini menyajikan wisata sejarah perjalanan Kota Bogor dari masa ke masa yakni dari masa kerajaan hingga saat ini.
Usai diresmikan pada 28 Desember 2023 lalu, Galeri ini bisa menjadi destinasi wisata baru di Kota Bogor. Masyarakat bisa masuk ke galeri ini tanpa dipungut biaya apapun alias gratis.
Berbeda dari wisata sejarah biasanya, Bumi Parawira dikemas dengan tampilan estetik kekinian dan Instagramable.
Galeri Bumi Parawira juga memiliki tujuan untuk membuktikan bahwa Kota Bogor bisa menuliskan sejarahnya sendiri
Dalam galeri ini, lebih menonjolkan lukisan-lukisan yang digambar oleh para pelukis asal Bogor yang jumlahnya mencapai 36 lukisan.
Galeri yang dibangun selama 9 bulan lalu ini menyajikan 5 era yakni perkembangan Kota Bogor. Mulai dari zaman Kerajaan Pajajaran, zaman kolonial, era orde lama, era orde baru, dan era reformasi.
Galeri ini disusun sedemikian rupa sehingga para pengunjungnya merasa tengah melewati lorong waktu.
Galeri ini memang banyak diisi cerita perjuangan dan pencapaian tokoh dan pahlawan yang begitu berjasa di Kota Bogor.
Konten yang terdapat pada Galeri Bumi Parawira lebih menonjolkan lukisan-lukisan yang digambar oleh para pelukis asal Bogor yang berjumlah 36 lukisan.
Di samping itu, terdapat pula berbagai miniatur serta instalasi yang ciamik.
Pada fase Kerajaan Pajajaran, menampilkan lukisan mengenai peristiwa-peristiwa penting di masa itu seperti penobatan Sri Baduga Maharaja yang akhirnya menjadi hari jadi Bogor, adegan Prabu Siliwangi rapat di Paseban Sri Bima, perjanjian Kerajaan Sunda dan Portugal.
Selain itu, dihadirkan pula patung prajurit Balamati yang berkuda dan tak berkuda, serta berbagai lukisan lain hingga era runtuhnya Kerajaan Pajajaran.
Di stase zaman kolonial ditampilkan lukisan penemuan Prasasti Batutulis, desain Istana Bogor pertama 1821 pembangunan jalan Pos Daendels, pembagian zona Kota Bogor.
Dihadirkan pula lukisan yang bercerita tentang tokoh Raden Saleh, Tirto Adhi Soerjo, dan Keluarga Thung.
Kemudian di bagian fase era orde lama dan orde baru para pengunjung akan disuguhkan lukisan Bung Karno yang pernah berpidato di Lapangan Sempur, pengibaran bendera merah putih pertama di Gedung Bakorwil (saat ini Bogor Creative Center), peristiwa gugurnya Kapten Muslihat yang tengah digendong adiknya di Jembatan Merah, tokoh aktivis Sok Hok Gie, arsitek Masjid Istiqlal FX Silaban.
Galeri Bumi Parawira juga dihiasi diorama pembangunan Tugu Kujang yang menggunakan helikopter, serta naskah legendaris Bung Karno yang bertuliskan “moga-moga Bogor jadi batu lontjatan sejarah”, dan instalasi kendaraan Bemo.
Pada bagian era Reformasi pengunjung disuguhkan deretan program gemilang Wali Kota-Wali Kota terdahulu hingga saat ini seperti pencapaian Piala Suratin dan Adipura pertama, kesuksesan perluasan transportasi, penyelesaian GKI Yasmin, hingga cikal bakal Sistem Informasi Berbagi Aduan dan Saran.
Galeri ini juga merekam fenomena pandemi Covid-19 yang menjadi pukulan berat bagi dunia dalam beberapa tahun, ruang immersive Wali Kota, serta diisi beberapa permainan menarik salah satunya yakni treadmill yang akan membawa pengunjung melihat diorama Kota Bogor.