
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. (Humas Kementan)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Pertanian mendorong percepatan hilirisasi dan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Saat ini pemerintah juga sudah menghentikan impor white sugar atau raw sugar.
"Kami diperintahkan Bapak Presiden untuk melakukan hilirisasi dan memproduksi pangan yang demand-nya tinggi di tingkat dunia. Termasuk menyetop impor white sugar maupun raw sugar, yang nilainya mencapai triliunan setiap tahun," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (12/7/2025).
Amran menambahkan pembangunan sektor pertanian dan perkebunan tidak bisa berjalan sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk KAHMI, terutama dalam pengembangan komoditas strategis dan hilirisasi produk. Ia pun mengajak para alumni HMI untuk terlibat aktif, khususnya mereka yang bergerak sebagai pengusaha.
"Kalau ada pengusaha menengah ke bawah dari KAHMI, mari kita kolaborasi dan terjun langsung untuk pengembangan komoditi perkebunan serta hilirisasinya. Kami telah memilih 14 komoditas strategis. Kalau ini kita penuhi, InsyaAllah dunia bisa kita genggam lewat pangan," ujar Amran
Menurut Amran, pihaknya juga menyoroti komoditas tebu, yang selama ini menjadi salah satu sumber utama impor. Selain itu, ada 80 persen lahan tebu saat ini tidak layak produksi, sehingga perlu pembenahan secara menyeluruh.
“Kami akan bongkar dalam tiga tahun. Target kami, paling lambat dua tahun ke depan Indonesia sudah swasembada white sugar, dan dalam empat tahun industrinya berdiri dan running dengan baik. Yang penting, KAHMI support. InsyaAllah ini bisa tercapai,”ucap Amran.
Lebih lanjut, ia memaparkan potensi besar yang dimiliki Indonesia di sektor ekspor pertanian. Total ekspor saat ini mencapai Rp600 triliun, dan nilainya akan meningkat signifikan jika hilirisasi dilakukan secara konsisten sesuai arahan Presiden.
“Kita lihat sekarang konsumsi dunia bergeser. Dulu minum susu, sekarang VCO. Harga kelapa naik dari Rp1.300 menjadi Rp5.000–Rp10.000 untuk ekspor. Ini peluang besar. Untuk itu kita Kita harus mulai dari sekarang, dan anggarannya sudah disiapkan dan KAHMI harus turut di dalamnya,”kata Amran.
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Rakornas I dan Silatnas KAHMI, Fauzi Amro, menyatakan bahwa tema yang diangkat dalam kegiatan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Adapun tema yang diusung adalah "Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian Energi dan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat".
“Mengapa kami memilih tema ketahanan pangan dan kemandirian energi? Karena keduanya bukan hanya kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga merupakan pilar utama kedaulatan nasional. Tema ini juga selaras dengan agenda Asta Cita poin kedelapan Presiden,” jelas Fauzi.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa KAHMI hadir bukan sekadar menjadi penonton, tetapi sebagai bagian dari solusi kebangsaan.
“KAHMI hadir bukan sekadar menjadi sorotan penonton. Kita hadir untuk memberikan rekomendasi strategis yang berbasis ilmu pengetahuan dan didasari oleh komitmen moral,” pungkasnya.