Hilirisasi Jadi Andalan, Dharma Jaya Targetkan Kapasitas Penggemukkan Sapi Jadi 10.000 Ekor Tahun 2026
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman. (Humas Perumda Dharma Jaya)

Jakarta, tvrijakartanews - Perumda Dharma Jaya menargetkan bahwa pada tahun 2026 kapasitas bisnis penggemukkan sapi yang pada tahun sebelumnya sebanyak 5000 ekor sapi akan menjadi 10.000 ekor sapi.

Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, mengatakan langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program pemerintah pusat yang menargetkan populasi 1 juta ekor sapi nasional.

"Ternyata penggemukan sapi ini bisa menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang lumayan. Karena itu, tahun depan kami tingkatkan menjadi 10.000 ekor," kata Raditya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Raditya menjelaskan bisnis penggemukan sapi saat ini menjadi salah satu sumber pendapatan baru yang cukup menjanjikan bagi Dharma Jaya.

"Selain memperbesar skala usaha, kami juga berkomitmen memastikan rantai pasok daging tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta," tutur Raditya.

Menurutnya, pihaknya juga membidik pengembangan produk olahan daging untuk memperluas lini bisnis dan meningkatkan profitabilitas. Raditya mengungkapkan, perusahaan berencana membuat bakso dan sosis sebagai tahap awal diversifikasi produk turunan daging sapi.

"InsyaAllah sebentar lagi kita akan bikin produk-produk turunan seperti bakso dan sosis," ungkap Raditya.

Selain dua produk utama tersebut, Dharma Jaya tengah melakukan kajian terhadap potensi pasar produk lain seperti nugget daging sapi. Namun, berdasarkan riset internal, preferensi konsumen terutama anak-anak lebih condong pada nugget ayam. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan varian produk olahan lain yang memiliki daya tarik tinggi di pasar.

"Nanti kami coba pelajari bentuk produk lain selain sosis dan bakso," jelasnya.

Raditya menjelaskan, upaya pengembangan produk olahan ini juga menjadi bagian dari strategi peningkatan profit Dharma Jaya ke depan. Selain itu, Ia mengatakan, pihaknya akan terus beradaptasi dengan tren dan kebutuhan pasar.

Raditya, menambahkan, dengan dua strategi utama, ekspansi penggemukan sapi dan pengembangan industri olahan, Dharma Jaya menargetkan posisi yang lebih kuat sebagai BUMD pangan strategis DKI Jakarta.

“Langkah strategis ini diharapkan selain mendorong peningkatan kinerja dan pendapatan perusahaan, tetapi juga memperkuat peran Perumda Dharma Jaya sebagai motor penggerak dalam mendukung ketahanan pangan serta memberikan lebih banyak pilihan harga yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Jakarta," ungkap Raditya.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menyambut positif langkah strategis yang dilakukan oleh Perumda Dharma Jaya tersebut.

Menurutnya, ekspansi usaha penggemukan sapi dan pengembangan produk olahan daging merupakan bentuk nyata dari hilirisasi sektor pangan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen Dharma Jaya dalam berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis," kata Suharini.

Eli menilai strategi hilirisasi yang dijalankan Dharma Jaya mampu memberikan dampak ganda, baik secara ekonomi maupun sosial. Selain membuka peluang peningkatan pendapatan perusahaan, langkah ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas rantai nilai industri pangan di Jakarta.

"Kami berharap Dharma Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan sektor swasta, agar transformasi bisnis ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," pungkasnya.