Mengenal Bedah Rekonstruksi, Jenis Bedah Plastik yang Kerap Dianggap Sepele
FeatureNewsHot

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. dr. Sweety Pribadi, Sp.BP-RE Dokter Spesialis Bedah Plastik Siloam Hospital Lippo Village

Tangerang, tvrinewsjakarta - Bedah plastik sering kali dianggap remeh karen dianggap tak mensyukuri bentuk tubuh pemberian Tuhan. Nyatanya, bedah plastik sendiri bukan sekedar untuk mempercantik diri atau mengubah rupa menjadi sesuai keinginan. Jenis bedah plastik sendiri terbagi beberapa jenis, salah satunya adalah bedah rekonstruksi. Bedah rekonstruksi ini juga tak selalu soal memperbaiki penampilan, tapi juga mengembalikan fungsi tubuh.

Dokter spesialis bedah plastik dari Siloam Hospital Lippo Village, Sweety Pribadi menerangkan bahwa bedah rekonstruksi diperlukan pada pasien yang pernah mengalami kecelakaan atau sakit yang mengakibatkan anggota tubuh atau fungsinya rusak. Hal ini juga bisa terjadi pada pasien yang pernah menjalani kemoterapi, memiliki luka bakar yang cukup parah, atau bekas penyakit lain seperti tumor.

"Bedah rekonstruksi ini sebenarnya bukan cuma keinginan pasien, tapi juga kebutuhan pasien. Karena kebanyakan pasien bukan hanya anggota tubuhnya yang rusak, tapi juga fungsi tubuhnya jadi tidak maksimal," ujar dr. Sweety di acara Strength in Style: Empowering Survivors with Confidence, Kamis (19/9/2024).

Pada bedah rekonstruksi ini, bagian tubuh yang rusak akan diganti dengan serupa. Misalnya jika yang rusak adalah jaringan kulit, maka diganti dengan jaringan kulit dari bagian tubuh lain yang dianggap mirip. Begitu juga jika yang rusak adalah tulang, maka akan diganti dengan jaringan tulang lain yang serupa agar bisa mengembalikan fungsi tubuh seperti semula.

"Pada prinsipnya, bedah rekonstruksi ini mengganti dengan yang serupa dan itu berasal dari bagian tubuh pasien sendiri. Kalau yang rusak hanya kulit, kita ganti dengan kulit, sama halnya kalau yang rusak bagian otot ya kita ganti dengan bagian otot," lanjutnya.

Sebelum melakukan bedah rekonstruksi, dokter akan mempelajari bagian tubuh pasien yang rusak dan yang akan dijadikan pengganti. Sesuai prinsip bedah rekonstruksi replace like with like, maka dokter akan mengamati bagian tubuh lain yang sesuai dan tentu tidak mengganggu fungsi bagian tubuh tersebut. Oleh karena itu, pada beberapa kondisi ada bagian tubuh yang tidak bisa dijadikan pengganti karena pernah mengalami luka. Hal ini dikarenakan pada bagian tubuh yang pernah luka ada jaringan yang rusak sehingga rekonstruksi tidak maksimal.

"Semua (bagian tubuh) yang sudah pernah ada tindakan sebelumnya tentu lebih sulit untuk diambil sebagai pengganti. Misalnya pasien sudah pernah melakukan liposuction (sedot lemak) di perut, maka tentu tidak bisa dipakai untuk rekonstruksi di payudara, karena dikhawatirkan nanti tidak hidup karena ternyata pembuluh darahnya sudah cedera," ungkapnya.

Sayangnya, masih banyak asuransi bahkan BPJS yang tidak menanggung bedah rekonstruksi karena dianggap keinginan pasien dan bukan hal darurat. Namun saat ini beberapa kasus sudah bisa ditanggung oleh asuransi dengan melihat penyebab dan efek dari bedah rekonstruksi.

"Pada pengobatan kanker atau tumor ini sudah bisa ditanggung asuransi, dan dilihat dulu kondisi pasien tersebut. Tapi yang kami tekankan adalah bedah rekonstruksi ini bukan semata keinginan pasien tapi sebuah kebutuhan agar fungsi tubuh kembali normal," ujarnya.