Melihat Rumah Produksi Roti Konde di Bogor, Kuliner Legendaris khas Timur Tengah Paling Diburu saat Ramadan
FeatureNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Melihat Rumah Produksi Roti Konde di Bogor, Kuliner Legendaris khas Timur Tengah Paling Diburu saat Ramadan / Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Roti canai masih menjadi salah satu menu favorit saat saat bulan Ramadan, khususnya untuk sajian saat berbuka puasa.

Meski berasal dari Timur Tengah, roti canai juga ternyata banyak disukai oleh lidah masyarakat tanah air terlebih memiliki ciri khas rasa tersendiri.

Di Kota Bogor, terdapat salah satu rumah produksi yang setiap harinya memproduksi roti canai, 'Kanung Bakery' namanya.

Uniknya, mereka menamai roti Canai buatannya dengan sebutan roti Konde. Roti Konde Kanung Bogor yang lekat dengan roti khas Timur Tengah itu sudah eksis di Bogor sejak 1974.

Roti Konde Kanung Bogor, salah satu kuliner legendaris Kota Bogor itu pun terus menunjukkan pesona dan daya tariknya di tengah kondisi pasar yang semakin kompetitif.

Berlokasi di kawasan Jalan Sedane, Kelurahan Empang, Kota Bogor, roti Konde Kanung menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan usaha dapat diraih dengan kerja keras dan konsistensi.

Cholid Askar, pemilik Kanung Bakery bercerita, awalnya usaha tersebut digelutinya sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tepatnya pada tahun 1974.

Saat itu, ia membantu ibunya, Nur Ahmad Sungkar dengan menjajakan roti canai ke sekolah.

“Saat itu kami sekeluarga ditinggalkan ayah yang meninggal dunia. Ibu akhirnya mulai memutar otak mencari penghasilan untuk membiayai kami 6 anaknya,” jelas Cholid

Berbekal pengalamannya yang pernah belajar membuat roti canai di Solo, Nur akhirnya mulai memproduksi roti canai dan menjualnya ke rekan-rekan terdekat

Lezatnya roti canai buatan Nur, membuat produknya itu semakin dikenal dan banyak diminati orang. Dengan kerja keras dan konsistensi usahanya pun terus berkembang sehingga Nur bisa menyekolahkan anaknya hingga lulus sarjana.

Saat bulan Ramadan seperti ini, Roti Kanung semakin eksis diburu untuk menu berbuka puasa atau sekedar untuk oleh-oleh khas Timur Tengah.

"Alhamdulillah, memang biasanya setiap menjelang dan bulan ramadan memang peningkatakannnya cuku signifikan. Yang awalnya hanya 100 jadi 400," bebernya.

"Hampir dua kali lipat dibanding hari biasanya," sambungnya.

Melejitnya permintaan itu bukan tanpa alasan. Cholid menyebut lantaran harga Roti Canai cukup terjangkau, dan bisa dinikmati dengan berbagai macam olahan makanan lainnya.

Seperti misalnya dicampur dengan kuah kari, bisa juga disajikan menyerupai pizza yang diberi toping daging atau hanya dicampur dengan susu.

“Kalau ga mau ribet langsung aja makan, rasanya sudah gurih, jadi memang cocok banget untuk menu berbuka ataupun sahur,” ucap Cholid.

Lebih lanjut, Cholid memebeberkan untuk menghasilkan produk ini, bukan satu hal yang mudah. Bahkan perlu memakan waktu setengah hari untuk bisa jadi bentuk utuh Roti Canai.

Sebab proses pruduksinya juga panjang, mulai dari membuat adonan, kemudian diuleni, dipipihkan dan dipilin menjadi adonan tipis yang panjang.

“Belum selesai sampai disitu adonan selapas itu mesti digulung-gulung sehingga berbentuk seperti konde, itulah mengapa Roti Canai disebut juga roti konde, termasuk di Kanung sebutannya itu,” ujarnya.

Disisi lain, Cholid menjelaskan Kanung sendiri tidak hanya memproduksi roti canai saja, tapi ada berbagai kudapan khas timur tengah lainnya.

Seperti martabak kemudian dodol khas timur tengah namanya Asid, Ada donat, risol keroket, sambosa terus ada juga mamol. Semua kudapan itu diakhui Chalid mengalami peningkatan.

“Ini akan terus berlangsung sampai 2 sampai 3 menjelang hari idul fitri biasanya akan terus ramai,” tutupnya.