Tradisi Maulid Nabi: Ungkapan Cinta Umat pada Kelahiran Rasulullah SAW
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Tradisi Maulid Nabi: Ungkapan Cinta Umat pada Kelahiran Rasulullah SAW. Foto : Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah, umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, hari kelahiran sang pembawa risalah Islam. 

Di Indonesia, perayaan ini kerap berlangsung meriah dan penuh makna, dengan berbagai tradisi keagamaan yang dilakukan masyarakat, mulai dari pembacaan riwayat hidup Nabi hingga doa bersama.

Bagi sebagian umat Islam, Maulid Nabi bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan juga momentum untuk meneguhkan cinta kepada Rasulullah. Hal ini disampaikan oleh Mahbub Marzuki, seorang ulama asal Cipete, Jakarta Selatan.

Menurutnya, amalan sederhana seperti berbagi dengan sesama dan memperbanyak doa sholawat merupakan wujud nyata penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

"Untuk memperingati maulid nabi, sebagai bentuk cinta ungkapkan rasa kegembiraan kita, kita sedekah, kita membaca sholawat," kata Mahbub kepada tvrijakartanews.

Mahbub menekankan, rasa cinta kepada Nabi sebaiknya tidak hanya diucapkan, tetapi juga diwujudkan dalam perbuatan yang sesuai dengan ajaran beliau. 

"Bentuk cinta kita kepada nabi kita aplikasikan, mengerjakan sesuai dengan apa yang di cinta," tambahnya. 

Keutamaan merayakan Maulid Nabi juga pernah disinggung oleh Imam Syafi’i. Melansir dari NU Online, Imam Syafi’i berpendapat bahwa siapa pun yang memperingati Maulid Nabi dengan cara mengumpulkan saudara, menyediakan makanan, serta menghidupkan majelis kebaikan, kelak di hari kiamat akan dibangkitkan bersama orang-orang shalih dan para syuhada.

"Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga," tulis Ustadz Zainuddin Lubis dalam artikelnya di NU Online berjudul 3 Keutamaan Merayakan Maulid Nabi.

Dengan begitu, Maulid Nabi tak hanya dipandang sebagai perayaan simbolik, melainkan juga kesempatan untuk menebar kebaikan, mempererat silaturahmi, dan menumbuhkan kembali rasa cinta kepada Rasulullah SAW.