Rangkaian Program Budaya dan Aksi Sosial Warnai Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
FeatureNewsHot
Redaktur: Citra Sandy Anastasia

Sarinah Hadirkan Rangkaian Program Budaya hingga Aksi Sosial untuk Libur Nataru / foto: Zul Pikar

Jakarta, tvrijakartanews — Dalam tradisi masyarakat Batak, kain ulos bukan sekadar wastra, melainkan simbol doa, restu, dan ikatan kasih yang menyertai setiap fase kehidupan. Nilai filosofis ini menjadi pengingat bahwa perayaan sejatinya bukan hanya soal kemeriahan, tetapi juga tentang makna, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.

Semangat tersebut mewarnai rangkaian program Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang disiapkan oleh sebuah pusat perbelanjaan ikonik di jantung Ibu Kota. Menyambut libur akhir tahun, pengelola menargetkan jumlah pengunjung selama periode 24 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026 mencapai sekitar 300 ribu orang, meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Program akhir tahun kali ini tidak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga mengangkat nilai budaya serta kepedulian sosial.

Penguatan konsep tersebut dinilai sejalan dengan tren positif pariwisata nasional. Direktur SDM & Digital InJourney, Herdy Harman, menilai kolaborasi lintas pihak menjadi kunci untuk menghadirkan pengalaman liburan yang aman, nyaman, dan bermakna bagi masyarakat. Menurutnya, momentum Natal dan Tahun Baru bukan sekadar perpindahan menuju destinasi, melainkan rangkaian pengalaman yang utuh dan bernilai. Melalui layanan terintegrasi, InJourney berupaya memastikan setiap perjalanan dapat dirasakan sebagai “hadiah dari hati”.

Sejalan dengan itu, Direktur Utama PT Sarinah, Raisha Syarfuan, menjelaskan bahwa rangkaian perayaan akhir tahun dirancang berangkat dari semangat kebersamaan dan kekayaan budaya Indonesia. Ia menegaskan, Natal dan Tahun Baru dimaknai sebagai ruang pertemuan antara manusia, cerita, dan nilai. Unsur budaya, seni, kuliner, hingga ruang berbagi dihadirkan untuk menciptakan pengalaman yang berkesan dan bermakna.

Mengusung tema “Hadiah Penuh Rasa dari Karya Penuh Cinta”, perayaan Natal 2025 kali ini menampilkan ulos sebagai elemen visual utama. Kain tradisional khas Sumatera Utara tersebut dipilih karena merepresentasikan doa, restu, dan harapan baik, sejalan dengan semangat Natal yang mengedepankan kasih dan kebersamaan.

Salah satu program yang menjadi sorotan adalah dibukanya kembali kawasan Pasar Nusantara usai renovasi menyeluruh. Dengan konsep dan suasana baru, area ini menghadirkan 55 tenant kuliner terkurasi dengan kapasitas 316 kursi. Kawasan tersebut dirancang sebagai ruang perjumpaan rasa dan cerita, sekaligus memperkuat posisinya sebagai destinasi kuliner dan budaya di pusat kota Jakarta.

Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati PIPILAKA – Immersive Art Exhibition yang digelar di lantai lima gedung utama hingga Maret 2026. Pameran seni imersif ini mengangkat pesan kemanusiaan, kepedulian terhadap alam, serta isu keberlanjutan. Sebagian hasil penjualan tiket dialokasikan untuk program edukasi dan kegiatan sosial.

Puncak rangkaian program akhir tahun akan berlangsung pada 31 Desember 2025 melalui Festiloka Panggung Nusantara 2026, bertepatan dengan pelaksanaan Car Free Night. Acara ini menjadi ruang perayaan bersama dengan menampilkan pertunjukan musik dan seni etnik Indonesia untuk menyambut pergantian tahun. Sejumlah musisi dan seniman dijadwalkan tampil, di antaranya Tiara Andini dan Moluccan Soul, serta pertunjukan budaya Nusantara seperti Tari Jaranan dari Kediri dan Tari Burung Enggang dari Kalimantan.

Sebagai wujud kepedulian sosial, rangkaian acara tersebut akan diawali dengan doa bersama dan penggalangan dana bagi korban bencana alam di Sumatera. Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta serta BAZNAS BAZIS Jakarta.

Melalui rangkaian program Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 ini, masyarakat diajak merayakan akhir tahun dalam suasana yang hangat dan inklusif, dengan merayakan keberagaman budaya Nusantara sekaligus menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap sesama.