Perusahaan AgTech Ciptakan Robot "CLAWS" Berfungi Menyiangi Gulma dan Memantau Tanaman
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Pertanian telah berkembang jauh sejak ditemukannya kuda dan bajak, dan Earth Rover berharap untuk terus mendorong batasan tersebut lebih jauh lagi dalam upaya membuat pertanian masa depan lebih berkelanjutan.

Perusahaan rintisan AgTech telah menciptakan robot pertanian yang dijuluki "CLAWS", atau Concentrated Light Autonomous Weeding and Scouting, yang menggabungkan kecerdasan buatan dan robotika.

CEO James Miller melansir reuters (2/8) mengatakan bahwa robot otonom ini dirancang untuk dua tugas utama yakni menyiangi dan memantau tanaman.

"Alat ini mengambil foto satu per satu dan menilai tanaman di bawahnya, mengidentifikasi tanaman, melindunginya, lalu mengidentifikasi gulma di sekitarnya dan berkata 'mereka musuh, saya akan menargetkan mereka'. Dan semua itu terjadi dalam sepersekian detik dan mulai menembaki gulma," kata Miller.

Penyiangan dilakukan dengan menggunakan teknologi cahaya terkonsentrasi yang telah dipatenkan, yang berbeda dari laser, yang menargetkan dan membasmi gulma tanpa merusak tanaman atau tanah di sekitarnya. Pendekatan ini tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan, mengurangi emisi gas rumah kaca yang dapat dilepaskan dari gangguan tanah, imbuh Miller.

"Teknologi kami yang telah dipatenkan menggunakan cahaya terkonsentrasi, jadi cara terbaik untuk menggambarkannya adalah seperti anak sekolah yang menggunakan kaca pembesar. Jadi, teknologi ini memusatkan cahaya ke titik fokus kecil di meristem, titik tumbuh gulma, dan memberikan denyut energi kecil, yang cukup untuk membunuh gulma," katanya.

Untuk pemantauan tanaman, CLAWS memiliki delapan kamera internal untuk mengidentifikasi masing-masing tanaman dan mengumpulkan data tanaman secara real-time menggunakan visi komputer AI. Informasi ini kemudian dikirim ke Sistem Kendali dan Intelijen Pertanian (FC&IS) Earth Rover, yang memungkinkan petani membuat keputusan tepat waktu untuk mengoptimalkan kesehatan dan pertumbuhan tanaman.

Beroperasi dengan baterai dan tenaga surya, CLAWS beroperasi secara mandiri di berbagai medan dan kondisi cuaca. Desainnya yang ringan membantu mencegah pemadatan tanah, masalah umum pada peralatan pertanian berat.

"Pada dasarnya, alat ini memungkinkan cara bertani yang berbeda. Alat ini memungkinkan petani untuk masuk ke ladang saat peralatan lain tidak bisa," imbuh Miller.

Earth Rover berencana untuk mengirimkan unit kepada pelanggan untuk pengujian pada tahun 2025, dengan ketersediaan komersial dijadwalkan pada tahun 2026. Perusahaan tersebut bermaksud untuk menjual produk tersebut secara langsung, tetapi juga menawarkan model layanan bagi mereka yang ragu untuk mengadopsi teknologi tersebut sepenuhnya.

"Tujuannya adalah menggunakan energi seminimal mungkin per hektar. Dan tentu saja, dengan sumber daya tenaga kerja yang semakin menipis, tidak ada yang benar-benar ingin menyiangi ladang di hari yang sangat basah, berangin, dan dingin. Jadi, mengapa tidak menyerahkannya kepada robot?" imbuh Miller.