Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan inflasi menurun dan tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2024 tercatat 2,51 persen yoy sejalan dengan rendahnya inflasi inti dan inflasi administered prices (AP) yang masing-masing sebesar 1,90 persen yoy dan 1,68 persen yoy.
"Inflasi volatile food (VF) turun cukup dalam di sebagian besar wilayah Indonesia sehingga tercatat sebesar 5,96 persen yoy, lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 8,14 persen yoy," kata Sri Mulyani ditemui di Kantor LPS Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Sri Mulyani menambahkan perkembangan positif ini dipengaruhi oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, serta dampak positif sinergi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) di berbagai daerah.
Sementara itu, kata Sri Mulyani, inflasi IHK Juli 2024 menurun menjadi 2,13 persen yoy, ditopang oleh inflasi VF dan AP yang turun menjadi 3,63 persen yoy dan 1,47 persen yoy, serta inflasi inti yang sedikit meningkat menjadi 1,95 persen yoy.
"Ke depan, Pemerintah dan BI meyakini inflasi IHK tetap terkendali dalam kisaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025," ujarnya.
dikatakan Sri Mulyani, inflasi inti diprakirakan terjaga seiring dengan ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi.
"Nilai tukar Rupiah oleh BI, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi," tuturnya.
Prospek terjaganya inflasi turut didukung konsistensi bauran kebijakan fiskal sebagai shock absorber dan kebijakan moneter yang pro-stability, serta sinergi pengendalian inflasi VF antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan BI.