Berpotensi Cemari Laut, Alasan KKP Hentikan Pengeboman Kapal Hasil Rampasan
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono saat memimpin konferensi pers di Gedung KKP, Jakarta Pusat. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap alasan pihaknya kini tidak lagi menenggelamkan atau mengebom kapal hasil rampasan yang melanggar. Menurut mereka, pengeboman kapal dihentikan demi menjaga kesehatan laut.

“Yang jelas dampaknya itu kalau untuk lingkungan tidak bagus. Begitu dibom itu kan hancur berkeping-keping gitu kan. Nah itu jadi sampah di laut,” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Atas dasar keamanan lingkungan, Pung menyebut pihaknya kini tak lagi mengebom kapal ikan hasil rampasan kejahatan. Terlebih kini, KKP turut berfokus pada kesehatan laut yang dihadirkan lewat program Bulan Cinta Laut (BCL).

“Sekarang kita sedang kerja-kerjanya, Bulan Cinta Laut, mengambil sampah-sampah itu. Masa kita mau nebar sampah di laut, terus ada oli yang di mesin terus pecah. Jadi pencemaran laut,” katanya.

Dengan berbagai pertimbangan di atas serta saran organisasi yang berfokus pada kesehatan lingkungan, KKP lantas memanfaatkan kapal hasil rampasan untuk hal yang lebih positif.

Di antaranya untuk dimanfaatkan sebagai bahan edukasi pelajar serta dimanfaatkan untuk nelayan Indonesia jika memiliki kondisi yang masih memungkinkan untuk kembali dimanfaatkan.

Selain itu, kapal-kapal tersebut juga dapat dimanfaatkan KKP sebagai kapal patroli jika memiliki spesifikasi yang tepat serta dapat dimanfaatkan pula sebagai kapal angkut perikanan (logistik).

“Selagi barang itu masih bisa dimanfaatkan. Saya rasa itu akan lebih tidak ada mudaratnya,” pungkasnya.