Melihat Desain Unik Khas Ikan Buntal Dari Daur Ulang Botol Plastik di Runaway JF3
FeatureNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Salah satu koleksi dari Fuguku yang ditampilkan dalam runaway JF3.

Tangerang, tvrijakartanews - Industri fashion sudah lama mengenal kain polyester sebagai pengganti katun dalam membuat pakaian agar bisa menekan harga produksi. Selain itu, penggunaan polyester juga dianggap bisa mengurangi sampah plastik karena menjadi ahan baku utama pembuatan polyester. Singkatnya, polyester merupakan kain yang terbuat dari limbah plastik yang didaur ulang. Tak cuma pakaian, bahan polyester daur ulang juga bisa saja dibuat menjadi akssoris lain seperti tas dan topi. Hanya saja, tak banyak yang mengubahnya menjadi sesuatu yang unik dan mencolok.

Salah satu jenama lokal yang membawa nuansa baru tersebut adalah Fuguku, yang mengadaptasi pesona ikan buntal dalam sebuah produk fashion. Tak cuma desainnya yang unik, pembuatan setiap produk Fuguku juga memberdayakan ibu rumah tangga di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Para peremuan ini dipekerjakan dalam proses pembuatan botol plastik bekas menjadi kain.

"Kami ada sekitar 50 kelompok ibu-ibu yang membantu kami dalam mengubah botol plastik bekas menjadi kain. Kami pun baru sadar ternyata sebanyak itu yang bisa berdampak dalam desain yang kami buat. Padahal setahun lalu baru ada 5 kelmpok, tapi sekarang sudah 10 kali lipat lebih banyak," ujar Nonita Respati, salah satu desainer Fuguku pada Press Conference JF3, Sabtu (3/8/2024)

Noni menjamin, bahwa setiap koleksi yang diluncurkan oleh Fuguku hampir seluruhnya terbuat dari bahan botol daur ulang. Langkah ini diambil sebagai upaya dalam mengurangi limbah lastik yang sulit terurai, dan juga memberdayakan peremuan dengan melibatkan mereka dalam mendaur ulang plastikplastik.

"Saya bisa jamin kalau produk Fuguku sekitar 90 persenya terbuat dari botol PET daur ulang. Dan yang mengerjakannya itu kelompok ibu-ibu rumah tangga. Memang kami juga selain menggaungkamenggaungkan daur ulang plastik tapi juga berusaha membuat perempuan khusunya ibu rumah tangga agar bisa berdaya," lanjutnya.

Sementara itu, dalam gelaran JF3 kali ini Fuguku menampilkan koleksi terbaru mereka yang terinspirasi dari film Avatar. Rangkaian koleksi ini juga ditampilkan bersama 5 desainer lokal lainnya yang bekerja sama dengan Lakon Store. Setiap detail yang ada dalam film itu direpresentasikan dalam sebuah busana yang juga menonjolkan ciri khas Fuguku yang unik mirip ikan buntal ketika sedang menggembung.

"Tema yang diambil Lakon Store kali ini adalah film, jadi kami mengambil film Avatar yang kebetulan sekali cocok dengan ciri khas Fuguku sendiri. Warna-warni dari setiap elemen dalam film itu kami coba gambarkan lewat pakaian dan aksesoris yang kami tampilkan nanti," lanjutnya.

Tahun ini ada enam brand lokal yang terpilih untuk berkolaborasi adalah Fuguku, Bertjorak, Earth Major, Toba Tenun, Seroja, dan Rajoet. Acara ini akan menampilkan 72 koleksi ready-to-wear, di mana setiap jenama akan mewakili genre film atau serial yang berbeda. Perpaduan tiga unsur utama, yaitu inspirasi tema, relevansi, dan kekuatan ciri khas dari setiap brand, akan sangat penting dalam presentasi koleksi kali ini.