Fenomena Cuci Darah Pada Anak, Pemkot Tangsel Himbau Hindari Junk Food
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

Tangsel, tvrijakartanews - Fenomena cuci darah pada pasien anak-anak dampak dari seringnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Untuk mengantisipasi fenomena anak cuci darah agar tidak menyebar ke Tangsel, Wali Kota Benyamin Davnie mengimbau agar masyarakat terutama anak mengurangi konsumsi gula secara berlebihan.

“Karena betul, kita antisipasi banyak anak sekarang gagal ginjal dan harus cuci darah, kami sedang ajukan kerjasama operasional, saya minta dinas kesehatan untuk memberikan pengembangan dan peluang yang ada,” terangnya, Rabu (7/8/2024).

Menurut Benyamin, peran orang tua dalam mengawasi dan memberikan asupan makanan kepada anak-anak sangatlah penting. Ia pun mengimbau, agar lebih memberikan makanan yang higienis.

“Kalau bisa anak jangan makan Junk food, harus diteliti, dan jangan lupa cuci tangan agar makanan tidak terkontaminasi bakteri,” katanya.

“Karena itu berawal dari makanan. Kedua, orang tua kita mengajarkan mengunyah 30 kali, di agama diajarkan seperti itu, sekarang itu juga dilakukan lagi untuk kita,” tambah Benyamin.

Untuk itu, Benyamin telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya laten makanan dan minuman yang berkadar gula tinggi.

“Prinsipnya kita berikan himbauan dulu, sosialisasi mengenai bahaya hal hal tersebut, sambil kita perhatikan kesiapan persiapan medis yang ada di lingkungan rumah sakit,” tuturnya.

Benyamin juga mengatakan, fenomena cuci darah yang menyerang pada anak sementara ini belum ditemukan di Tangsel. Meski demikian, ia telah mengambil langkah dalam memberikan pelayanan yang optimal dengan mengajukan permohonan penunjang alat medis ke kementerian kesehatan.

“Saya sudah mengajukan ke kementerian kesehatan untuk dua Rumah Sakit Umum di Pondok Aren dan Serpong Utara, alat Hemodialisa untuk cuci darah,” sebutnya.