Usai Pilot Project MBG, Kota Tangerang Lanjutkan Uji Coba Hingga 3 Bulan Kedepan
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Siswa di SDN Sukasari 4 menikmati menu makan siang dalam proyek uji coba makan bergizi gratis.

Tangerang, tvrijakartanews - Pelaksanaan pilot project makan bergizi gratis (MBG) di Kota Tangerang telah selesai dilakukan per 9 Agustus 2024. Selama 5 hari pelaksanaannya, Pemkot Tangerang juga sudah mengantongi beberapa permasalahan di lapangan seperti menu yang disediakan tidak disukai oleh anak-anak. Oleh karena hal tersebut, Pemkot Tangerang pun akan melanjutkan uji coba program makan bergizi gratis ini selama 3 bulan untuk melihat mekanisme jangka panjang yang dilakukan setiap sekolah dalam melaksanakan program ini.

"Bukan diperpanjang sebenarnya, tapi kita buat pembiasaan setelah 5 hari ini. Kami ingin melihat lebih banyak masukan, lebih banyak juga peluang yang perlu kita kembangkan sehingga kita tambah lagi lokasi sekolahnya," jelas Nurdin pada Jumat (9/8/2024).

Pembiasaan ini akan dilakukn mulai Senin, 12 Agusutus 2024 mendatang di setiap sekolah negeri di wilayah Kota Tangerang. Setiap hari akan ada 1 sekolah yang melaksanakan uji coba program MBG ini. Adapun untuk biayanya dibebankan pada dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda), yang dialokasikan untuk konsumsi rapat guru.

"Mulai minggu depan satu hari satu sekolah, dan selama 3 bulan ke depan program ini akan terus dilakukan secara bergantian di sekolah yang telah ditentukan," lanjutnya.

Nurdin melanjutkan bahwa untuk uji coba ini memang tidak semua sekolah dipilih menjadi lokasi uji coba. Pemkot Tangerang hanya memilih sekolah negeri dan dua sekolah swasta, dengan total kurang lebih 100 sekolah. Sementara itu, dua sekolah swasta yang dilibatkan diketahui sudah memiliki jadwal dan mekanisme makan siang pada muridnya. Dengan demikian, Pemkot Tangerang bisa mengambil contoh sekolah tersebut sebagai bahan pertimbangan skema pemberian makan siang di sekolah lainnya.

"Kalau dibilang hanya sekolah unggulan yang dipilih jelas tidak, karena hampir seluruh sekolah negeri dilibatkan jumlahnya itu hampir 100 sekolah dan ada dua sekolah swasta yang diikutsertakan dengan dana swadaya dari sekolah," jelas Nurdin.

Selain itu, dalam pembiasaan ini juga Pemkot Tangerang akan melihat peluang bertumbuhnya UMKM di sekitar sekolah untuk penyediaan makan siang. Rencananya, pada pelaksanaan MBG di tahun 2025 nanti satu UMKM akan melayani satu sekolah. Saat ini, jumlah UMKM di bidang makanan sudah menjamur di Kota Tangerang hanya saja untuk UMKM yang memiliki sertifikat kelayakan belum mencukupi jumlah sekolah yang ada di Kota Tangeran.

"Sisi selanjutnya adalah bagaimana memberdayakan UMKM kita untuk pengadaan makan siang ini. Hasil rapat kemarin jumlah UMKM kita itu mencapai 3000an UMKM, tapi yang sudah memiliki sertifikat kelayakan baru sekitar 167 UMKM. Inilah yang akan kita lihat nanti, bagaimana UMKM ini dapat meningkatkan kapasitas dan kualitasnya," pungkas Nurdin.