Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Jepang mengadakan upacara untuk menandai peringatan 79 tahun bom atom Nagasaki, dengan Perdana Menteri Fumio Kishida dan Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki memberikan pidato pada Jumat (9/8).
"Justru sekarang, ketika masyarakat internasional semakin terpecah belah karena proliferasi nuklir, dengan ancaman senjata nuklir Rusia, dan situasi seputar perlombaan senjata nuklir yang semakin serius, kami akan terus memohon dengan tegas kepada dunia, agar Nagasaki menjadi tempat terakhir yang mengalami pengeboman atom," kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida dikutip dari reuters.
Duta Besar Israel untuk Jepang, Gilad Cohen, tidak diundang untuk menghadiri upacara tahun ini, yang memicu kontroversi dan boikot oleh para duta besar negara-negara Kelompok Tujuh (G7). Perwakilan Rusia dan Belarus untuk Jepang juga tidak diundang.
"Karena konflik Rusia di Ukraina belum juga berakhir, dan ada kekhawatiran bahwa kekerasan di Timur Tengah akan meluas, saat ini kita dihadapkan pada kemungkinan hilangnya perdamaian yang sudah lama kita anggap sebagai hal yang lumrah," ujar Walikota Nagasaki, Shiro Suzuki.
Pengeboman atom di Nagasaki terjadi tiga hari setelah pesawat pengebom B-29 AS, Enola Gay, melakukan serangan nuklir pertama di dunia di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, selama Perang Dunia Kedua. Kedua pengeboman tersebut menewaskan lebih dari 215.000 orang, dan ribuan lainnya meninggal kemudian karena cedera dan penyakit yang berhubungan dengan radiasi.
Jepang menyerah enam hari kemudian pada tanggal 15 Agustus dan mengakhiri agresi militer yang membawanya ke Perang Dunia Kedua.