Dito Ariotedjo Optimistis Transisi Ketum Golkar Berjalan Lancar: Airlangga dan Bahlil Sudah "In Touch"
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo. Foto: istimewa.

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo mengatakan, konstelasi Partai Golkar dalam baik-baik saja setelah Airlangga Hartarto mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Menurut Dito, Airlangga mengundurkan diri dengan kesadaran yang tinggi sehingga ia merasa optimistis transisi kepemimpinan partai berlambang pohon beringin itu akan berjalan lancar.

"Ya kan Golkar itu dinamis ya, partai yang sangat matang, Pak Airlangga juga mundur dengan sangat kesadaran diri dan juga demi kebesaran yang lebih besar lagi," kata Dito.

"Jadi transisinya saya lihat smooth," sambungnya.

Dito lantas mengungkit soal keakraban Airlangga dengan Bahlil Lahadalia sesaat rapat paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut dia, Airlangga sudah berhubungan serta menjalin komunikasi yang intens dengan Bahlil.

"Jadi saya lihat Pak Airlangga sudah in touch juga dengan Pak Bahlil kemarin di IKN, kita bersama-sama Pak Agus (Gumiwang) juga," ucap dia.

Terbaru, Airlangga bahkan disebut-sebut sudah mulai banyak berkomunikasi dengan Bahlil. Momen itu terjadi di sela-sela acara penganugerahan bintang tanda jasa dan kehormatan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu sore.

Menurut Dito, komunikasi keduanya terjalin demi mempersiapkan Musyawarah Nasional (Munas) pemilihan ketua umum Golkar. Terlebih, Bahlil digadang-gadang menjadi calon terkuat ketua umum partai Golkar.

"Tadi juga di Istana Pak Airlangga banyak berbicara dengan Bang Bahlil, saya lihat Bang Bahlil komunikasi dengan pak Airlangga. Jadi memang ini suatu transisi yang untuk persiapan munasnya akan smooth," imbuh dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar, Idrus Marham mendorong Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum Partai Golkar untuk menggantikan Airlangga Hartarto.

Idrus menyebut syarat Bahlil untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar terpenuhi. Misalnya, Bahlil pernah menjadi Bendara DPD I Partai Golkar Papua saat Aburizal Bakrie menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

"Bahlil Lahadalila itu pada saat saya jadi Sekjen, ketumnya Aburizal Bakrie, menjabat sebagai bendahara DPD I Partai Golkar Papua. Ini telah memenuhi syarat," kata Idrus di Jalan Matraman Timur, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2024).

Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar ini menjelaskan, Bahlil merupakan kader plus Partai Golkar. Sebab, pernah menjabat di daerah sebelum menduduki pimpinan pusat Partai Golkar.

"Bahlil Lahadalia memenuhi syarat seperti itu, bahkan kalau kita bandingkan dengan kader-kader yang ada, saudara Bahlil ini kader plus, karena kepengurusannya dari daerah. Kalau kader daerah itu memahami suasana kebatinan daerah," ujar Idrus.

Idrus pun mengklaim, Bahlil telah mendapat dukungan dari 34 DPD I Partai Golkar. Bahkan, ia menyebut calon lain Ketum Golkar seperti Bambang Soesatyo dan Agus Gumiwang Kartasasmita akan berpindah mendukung Bahlil.

"Kalau enggak salah sudah 34. Yang lain itu menyusul hanya masalah teknis. Dukungannya mencalonkan Bahlil sebagai Ketua Umum pengganti Airlangga," kata Idrus.