
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: dokumen DPR).
Jakarta, tvrijakartanews - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah untuk memberikan ruang bagi perempuan dalam pembangunan yang inklusif.
Mulanya, Puan berbicara mengenai pembangunan yang inklusif harus ditandai dengan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan menikmati hasil-hasil pembangunan.
Sehingga, seluruh lapisan masyarakat termasuk perempuan juga bisa berpartisipasi serta menikmati kesejahteraan.
"Pembangunan yang inklusif, juga memberikan ruang bagi perempuan dalam pembangunan. Keikutsertaan perempuan bukanlah sebagai bentuk afirmatif, akan tetapi sebagai bentuk kesadaran kita bersama bahwa peran laki-laki dan perempuan setara kedudukannya dalam membangun bangsa dan negara," kata Puan dalam pidatonya pada pembukaan Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat (16/8/2024).
Menurut Puan, saat ini masih banyak cara berpikir bahwa laki-laki memiliki banyak kesempatan dibandingkan perempuan, seperti "The happiness of man is: I will; The happiness of woman is: he wills". Maka dari itu, Puan mendorong pola pemikiran yang demikian itu perlu diubah.
"Sehingga seolah-olah hanya ada: 'His-story' tidak ada 'Her-story'. Cara pikir dan cara sikap yang seperti inilah yang harus diubah," kata Puan.
Dia menambahkan, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan bukan didasarkan karena kebencian pada kaum laki-laki. Namun, atas kesadaran bahwa harkat dan martabat manusia sama, baik laki-laki maupun perempuan; baik kulit putih maupun kulit hitam; baik rambut lurus maupun rambut keriting.
"Harkat dan martabat manusia adalah sama," tegasnya.
Adapun sidang tahunan dihadir 528 anggota dari total 711 anggota MPR, DPR, dan DPD.
Sidang tahunan ini dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin serta jajaran Koalisi Indonesia Maju.
Selain itu, ada pula sejumlah tokoh lain yang menghadiri sidang tahunan ini, di antaranya Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

