Ahok Yakin Pendukung Anies Lebih Pilih Kotak Kosong Ketimbang Calon yang Diusung KIM di Pilkada Jakarta
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ketua DPP PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: Julnis Firmansyah.

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua DPP PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meyakini mayoritas masyarakat Jakarta termasuk pendukung Anies lebih memilih kotak kosong jika tak ada lawan bagi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Jakarta.

Sebab, Ahok menilai tak ada yang berani melawan kotak kosong, sehingga ia mencurigai ada upaya menghadirkan pasangan calon independen untuk dijadikan rival yang lemah bagi Ridwan Kamil dalam memperebutkan kursi Jakarta 1.

"Saya yakin ya, kalau KIM itu lawan kotak kosong, saya kira masyarakat Jakarta akan melawan, pilih kotak kosong," kata Ahok di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

"Pendukung Pak Anies, pendukung saya, saya kira pasti lebih cenderung pilih kotak kosong," tambah dia.

Dia lantas mengungkit peristiwa kekalahan pasangan calon tunggal, Munafri Afiffudin-Andi Rachmatika Dewi yang melawan kotak kosong pada Pilkada Wali Kota Makassar 2018. Oleh karena itu, ia merasa pasangan calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana itu sengaja diloloskan agar KIM tak perlu bersusah payah melawan kotak kosong pada Pilkada Jakarta.

"Pasti malu kan (kalau KIM kalah), kayak (pilkada) Makassar, malu kan," ucap Ahok.

Ahok lantas menyandingkan adanya perbedaan dengan pengalamannya yang kala itu ingin maju melalui jalur independen pada Pilkada 2017.

Menurut dia, perbedaannya terlihat cukup kentara dalam proses penghimpunan data dukungan di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta.

"Seingat saya, kalo peraturan KPUD itu belum berubah, itu mesti isi form. Dulu saya bikin form sendiri ditolak lho. Saya waktu independen dulu isi form sendiri, selain KTP orang, tanda tangan, tulis nomor HP, itu ditolak. Maunya formatnya KPUD, ada formatnya tuh," ungkap Ahok.

"Makanya saya lihat sekarang kok enggak pakai format, dikirimin kertas list, list, list, gitu aja kok lolos gitu, saya enggak tahu. Harusnya ikutin format yang lama," imbuh dia.

Untuk diketahui, Anies Basdewan berpotensi batal maju di Pilkada Jakarta jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyusul Nasdem merapat ke KIM "Plus".

Sebab, Anies dipastikan bakal kekurangan dukungan yang menjadi persyaratan pencalonan untuk mengikuti Pilkada Jakarta.

Dengan begitu, Ridwan Kamil, bakal calon gubernur Jakarta yang diusung KIM otomatis tak mempunyai lawan yang sepadan lantaran hanya akan melawan calon independen nonpartai, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana di Pilkada Jakarta.