![](https://admin.tvrijakartanews.com/uploads/Hadiri_RAN_PE_Awards_2024_617b57829d.webp)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan dalam acara Penganugerahan Penghargaan Pelopor Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme di Indonesia atau RAN PE Awards 2024 di The Westin Jakarta, Setiabudi, Jakarta, Senin (19/8/2024). (Foto: Biro Humas Setwapres).
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut angka kematian akibat serangan terorisme di Indonesia setiap tahunnya semakin menurun.
Menurut dia, menurunnya angka kematian itu tak terlepas dari upaya pemerintah dalam meningkatkan perlindungan hak atas rasa aman masyarakat dari tindak ekstremisme dan terorisme.
Mengingat, Pemerintah telah menerbitkan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE).
"Berdasarkan Global Terrorism Index 2024, terlihat adanya penurunan angka kematian akibat serangan teroris di Indonesia hingga sebesar 22 persen," kata Ma’ruf Amin dalam pidatonya pada acara RAN PE Award 2024 di The Westin Jakarta, Setiabudi, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Bukan hanya itu, Wapres menyebut sepanjang 2023 bahkan tak ada satu pun serangan terorisme di Indonesia. Artinya, capaian ini adalah bukti nyata dari efektivitas kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam melawan ekstremisme dan memberikan harapan besar bagi kesuksesan pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan di Indonesia di periode berikutnya.
"Selama periode pertama RAN PE ini berlangsung, serangan terorisme tercatat terus menurun dan bahkan pada 2023, tidak terjadi serangan terorisme sama sekali," ucap Ma'ruf.
Meski begitu, Wapres menilai, RAN PE fase pertama masih perlu dievaluasi serta dirumuskan langkah-langkah selanjutnya, sehingga kebijakan pemerintah ini akan makin mendatangkan dampak signifikan.
Sebab, menurut dia, kebanyakan masyarakat masih belum paham mengenai perbedaan konsep antara teror dan jihad.
"Selain itu, penguatan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam memberikan jaminan perlindungan dan rasa aman melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme juga harus menjadi prioritas utama," ungkapnya.