Para Pendukung Klub Sepak Bola Ikut Berunjuk Rasa Tuntut Keadilan bagi Dokter Muda yang Dibunuh di India
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Dalam rangka solidaritas dengan para dokter yang mogok, ribuan pendukung dua klub sepak bola terbesar di Benggala Barat berbaris di jalan-jalan Kolkata pada Minggu 18 Agustus pasca seorang mahasiswa pascasarjana kedokteran dada berusia 31 tahun diperkosa dan dibunuh secara brutal minggu lalu.

Para dokter di seluruh India telah menggelar unjuk rasa dan pawai menyalakan lilin serta menolak menangani pasien non-darurat dalam seminggu terakhir setelah kejahatan mengerikan yang terjadi pada dini hari tanggal 9 Agustus di kota bagian timur Kolkata.

“Apa yang terjadi pada korban sangat menyakitkan dan inilah alasan kami semua berkumpul di sini untuk menuntut keadilan baginya. Dan tidak ada agenda lain di balik protes ini. Kami meminta kepala menteri untuk menghukum pelakunya sesegera mungkin," tutur guru sekolah, Sushmita Bisma.

Pendukung klub sepak bola East Bengal dan Mohun Bagan berbaris di dekat Stadion Salt Lake sambil meneriakkan slogan-slogan yang menuntut keadilan bagi dokter yang terbunuh.

Aktivis perempuan, Moksha Sengupta, mengatakan insiden di Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi Kedokteran RG Kar era kolonial Inggris telah menyoroti bagaimana perempuan di India terus menderita meskipun undang-undang lebih ketat setelah pemerkosaan massal dan pembunuhan seorang mahasiswi berusia 23 tahun di dalam bus yang sedang melaju di Delhi pada tahun 2012.

“Saya warga negara India… sebagai warga negara India, saya memprotes kejahatan keji ini. Kejahatan ini terjadi di mana-mana, di seluruh (negara) tetapi sebagian besar di Benggala Barat, karena kami tidak merasa aman di tempat kami sendiri, bagaimana kami dipukuli oleh polisi hari ini? Saya hanya memegang plakat, kami dipukuli oleh polisi. Itu tidak dapat diterima. Kami menginginkan keadilan, apa pun, apa pun itu, sudah cukup!” kata Moksha.