Polres Cilegon Beberkan Potensi Kerawanan Di Pilkada Serentak 2024
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kepala Urusan Satuan Intelkam Polres Cilegon, Iptu Imam Maryono

Cilegon, tvrijakartanews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon menggelar Rapat Koordinasi, Sinergitas dan Peran Serta Media dalam tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon yang bertempat di salah satu hotel, di Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Kamis (22/08/2024).

Dengan melibatkan Bawaslu dan pihak Kepolisian dari Satuan Intelijen dan Keamanan serta Bawaslu Kota Cilegon, membeberkan potensi kerawanan menjelang pendaftaran hingga hari pemungutan dan penghitungan suara.

Kepala Urusan Satuan Intelkam Polres Cilegon, Iptu Imam Maryono mengatakan, pada Pemilukada Serentak 2024 ini terdapat sejumlah potensi kerawanan yang dimulai sejak dibukanya Pendaftaran Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) di kantor KPU hingga proses pemungutan dan penghitungan suara di masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diprediksi akan mengerahkan masa dari masing-masing pendukung pasangan calon.

“Ada beberapa potensi kerawanan yaitu sejak dibukanya waktu pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, penetapan pasangan calon, penundian dan pengumuman nomor urut, masa kampanye, masa tenang dan pemungutan suara hingga proses penghitungan suara yang diprediksi dari masing-masing pasangan calon mengerahkan masa pendukungnya,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (23/08/2024).

Imam Maryono juga menjelaskan, pihak kepolisian juga akan melakukan upaya dengan merekayasa lalu lintas di area masuk kantor KPU disaat masing-masing Bakal Pasangan Calon melakukan pendaftaran diwaktu yang bersamaan sejak dibukanya pendaftaran pada tanggal 27 hingga 29 Agustus mendatang.

“Kita juga melakukan upaya preventif dengan merekayasa lalu lintas di area masuk kantor KPU disaat masing-masing Bakal Pasangan Calon melakukan pendaftaran diwaktu yang bersamaan sejak dibukanya pendaftaran pada tanggal 27 hingga 29 Agustus mendatang. Ya itu salah satu untuk mengantisipasi terjadinya gesekan antar masa pendukung,” jelasnya.