
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Dua astronaut NASA yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada bulan Juni menumpang kapsul Starliner milik Boeing yang rusak harus kembali ke Bumi menggunakan wahana SpaceX awal tahun depan. Informasi ini disampaikan oleh epala NASA Bill Nelson pada Sabtu 24 Agustus, karena menganggap masalah pada sistem propulsi Starliner terlalu berisiko untuk membawa pulang awak pertamanya.
Keputusan badan tersebut, dengan menunjuk pesaing utama Boeing untuk memulangkan para astronot, merupakan salah satu keputusan NASA yang paling penting selama bertahun-tahun. Melansir reuters, boeing berharap misi uji Starliner akan memperbaiki program yang bermasalah tersebut setelah bertahun-tahun mengalami masalah pengembangan dan pembengkakan anggaran lebih dari $1,6 miliar sejak 2016.
Astronot veteran NASA Butch Wilmore dan Suni Williams, keduanya mantan pilot uji militer, menjadi kru pertama yang menaiki Starliner pada tanggal 5 Juni ketika mereka diluncurkan ke ISS untuk misi uji coba yang diperkirakan berlangsung selama delapan hari. Namun, sistem propulsi Starliner mengalami serangkaian gangguan yang dimulai pada 24 jam pertama penerbangannya ke ISS, yang memicu penundaan beruntun selama berbulan-bulan. Lima dari 28 pendorongnya rusak dan terjadi beberapa kebocoran helium, yang digunakan untuk memberi tekanan pada pendorong tersebut.
Dalam perombakan operasi astronot NASA yang jarang terjadi, kedua astronot tersebut kini diharapkan kembali pada Februari 2025 dengan pesawat luar angkasa SpaceX Crew Dragon yang akan diluncurkan bulan depan sebagai bagian dari misi rotasi astronot rutin. Dua dari empat kursi astronot Crew Dragon akan tetap kosong untuk Wilmore dan Williams.

