
Kondisi rumah warga rusak akibat banjir bandang di Ternate. (Humas Basarnas)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan sebesar Rp1,1 miliar dalam upaya penanganan darurat bencana banjir bandang di Ternate, Maluku Utara.
"Dana ini untuk memastikan kebutuhan masyarakat korban bencana terpenuhi, itu tujuan utamanya," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/8/2024).
Muhari menjelaskan dana tersebut disalurkan BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ternate senilai Rp500 juta, Kodim 1051/Ternate senilai Rp200 juta, Korem 152/Ternate senilai Rp200 juta dan Polres Kota Ternate Rp200 juta.
"Dana siap pakai BNPB tersebut dapat segera digunakan oleh setiap instansi penerima untuk memenuhi semua kebutuhan penanganan dampak banjir bandang mulai dari hari ini," ujarnya.
Menurutnya, anggaran tersebut digunakan untuk membiayai distribusi logistik bagi para korban bencana selama masa tanggap darurat yang berlangsung hingga 14 hari ke depan.
"Selain itu, untuk operasional pencarian dan pertolongan korban hilang hingga pemulihan lingkungan pascabencana," tuturnya.
Dikatakan Muhari, pihaknya juga mendirikan sebanyak dua posko pengungsian yang tidak jauh lokasi bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Pulau Ternate, Ternate itu lengkap dengan kesediaan kebutuhan logistik.
"Melalui dana bantuan ini diharapkan operasi tanggap darurat harus berjalan efektif dan efisien, cepat tanpa hambatan," ungkapnya.
Data terakhir yang diterima Pusdalops BNPB sampai dengan Senin pagi, ada 28 orang korban dalam bencana banjir bandang ini.
Dari jumlah tersebut tim gabungan berhasil mengevakuasi sebanyak 22 orang korban. Masing-masing 13 orang meninggal dunia dan sembilan orang selamat dalam kondisi luka-luka yang sudah mendapatkan penanganan dari tenaga medis. Sementara ada enam orang warga masih dinyatakan hilang dalam pencarian saat ini.
Dampak kerusakan ada sebanyak 25 unit rumah dan satu unit mushalla rusak berat, beberapa meter jalan putus setelah diterjang banjir bandang yang membawa material lumpur tanah, pasir, dan batu dari Gunung Gamalama pada Minggu pukul 03.30 WIT itu.

