Restoran Asep Stroberi yang berada di kawasan ex Rindu Alam Puncak tetap berdiri kokoh ditengah pembongkaran ratusan lapak PKL, Senin 26 Agustus 2024 / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Ratusan warga dan pedagang di jalur wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang lapaknya dibongkar paksa oleh petugas gabungan merasa kecewa.
Kekecewaan itu dirasakan, lantaran pemerintah kabupaten (Pemkab) Bogor dinilai tebang pilih dalam melakukan pembongkaran bangunan liar di sepanjang jalur wisata tersebut.
Terlebih, restoran besar yang baru berdiri, Asep Stroberi tak turut di eksekusi oleh petugas. Padahal, Restoran tersebut belum memiliki izin persetujuan bangunan gedung (PBG), hingga Satpol PP Kabupaten Bogor pun memasang police line di sekitar bangunan tersebut beberapa waktu lalu. Namun, saat pelaksanan penertiban, Asep Stroberi lolos dari pembongkaran.
Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Imam Nagarasid menuturkan bahwa, penindakan terhadap restoran Asep Stroberi itu berbeda dengan penanganan bangunan PKL lainnya.
"Disampaikan bahwa hasil kajian yang dilakukan pengawas bangunan, kemudian hasil kajian dilakukan oleh Pol PP dan berdasarkan forum penataan ruang, diketuai oleh pa Sekda, anggotanya terdiri dari ketua Bappeda, DPMTSP, DKPP, DPUPR, dan sebagainya ketika dibahas, tidak ada pemberlakukan khusus," tuturnya kepada wartawan, Senin 26 Agustus 2024.
Cecep pun berdalih bahwa, bangunan restoran Asep Stroberi itu berdiri di lokasi yang sudah sesuai.
"Pemerintah Kabupaten Bogor tidak punya kepentingan, hanya ketika didalami terkait Asep Stroberi atau Jaswita atau yang dulu bekas rindu alam, ruangnya halal," ungkapnya.
"Jadi tidak dilakukan penataan atau pembongkaran," sambungnya.
Cecep menjelaskan, bahwa meski restoran Asep Stroberi sempat dipasang garis polisi atas pelanggaran, namun pihaknya hanya menjatuhi sanksi berupa Tipiring.
"Hanya kemarin, karena melanggar, dikenakan yustisi yaitu denda Rp 50 juta dan diregulasi kan untuk memproses perizinan. Itu bukan keputusan Pol PP, bukan keputusan Bupati, tapi keputusan pengadilan," jelasnya.
Sementara itu, pantauan tvrijakartanews.com di lokasi, warga sempat menghadang personel gabungan dan alat berat yang melintas tepat di depan bangunan restoran Asep Stroberi.
Mereka meminta kepada aparat, agar membongkar bangunan restoran besar yang belum lama ini berdiri.
Aksi saling dorong dan adu mulut pun sempat terjadi antara warga dan pedagang dengan personel di lapangan.
“Bongkar itu woy bongkar,” teriak salah satu warga.
“Tebang pilih, huuh tebang pilih,” teriak warga lainnya.