Sejarah Baru Pilkada Tangsel, Partai Gerindra Merapat ke Golkar
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Kantor DPC Partai Gerindra Tangsel.

Tangsel, tvrijakartanews - Partai Gerindra akhirnya bergabung ke Partai Golkar di kontestasi Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2024.

Pasalnya, sejak dimulainya pesta demokrasi di Tangsel yang digelar pada 2010, kemudian Pilkada kedua 2015 dan Pilkada ketiga pada 2020, Partai Gerindra selalu menjadi rival Partai Golkar.

Menanggapi hal itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Tangsel, Yudi Budi Wibowo mengatakan, berbicara sejarah Pilkada Tangsel, diakuinya Gerindra memiliki pandangan politik yang berbeda. Hal itu didasari, karena partai bergambar kepala burung warna merah itu selalu mempunyai calon-calon yang diusung untuk melawan.

Meski begitu, Yudi berujar, Gerindra memiliki sikap melakukan perlawanan politik, bukan diartikan menjadi suatu hal yang berbeda, karena melihat perkembangan politik yang dinamis.

Namun dalam kontestasi Pilkada Tangsel 2024, lanjut Yudi, Partai Gerindra memutuskan untuk bergabung dengan petahana Benyamin Davnie dengan Pilar Saga Ichsan.

“Dalam posisi saat ini di Pilkada 2024, Partai Gerindra melihat dan kebijakan DPP Pusat memberikan rekomendasi kepada petahana,” ujar Yudi di kantornya, Rabu (28/8/2024).

Sebagai informasi, Pilkada Tangsel 2010 diikuti oleh empat pasangan calon, dua pasangan di antaranya dari jalur independen yakni pasangan Yayat Sudrajat dengan Norodom Sukarno dan pasangan Rodhiyah Najibah dengan Sulaiman Yasin.

Kala itu, Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Hanura PPP dan PBB mengusung pasangan Arsid dengan Andre Taulany melawan pasangan Airin Rachmi Diany dengan Benyamin Davnie yang diusung oleh Partai Golkar dan didukung 8 partai politik yang kemudian dimenangkan oleh pasangan Airin-Benyamin Davnie.

Kemudian, pada Pilkada Tangsel kedua tahun 2015, Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Demokrat mengusung pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra untuk melawan petahana Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie yang diusung oleh Partai Golkar dan 5 partai politik, serta pasangan Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri yang diusung oleh PDIP dan Partai Hanura. Petahana kembali menang, sehingga Airin-Benyamin berhak memimpin Tangsel dua periode.

Pada Pilkada Tangsel ketiga tahun 2020, Partai Gerindra lagi-lagi melawan dengan menduetkan Muhammad dengan Rahayu Saraswati bersama koalisi partai PDI-P, PAN, PSI dan Hanura, Nasdem, Perindo, Garuda, dan Berkarya, melawan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan yang diusung oleh Partai Golkar sebagai satu-satunya partai parlemen, dan tiga partai non parlemen ikut mendukung yakni PPP, PBB dan Partai Gelora. Sementara pasangan Siti Nurazizah dan Ruhamaben diusung Partai Demokrat, PKS dan PKB.

Pada Pilkada 2020, Partai Gerindra kembali menelan pil pahit atas kekalahannya melawan Partai Golkar.

Pada akhirnya, di Pilkada Tangsel 2024, Partai Gerindra merapat ke Partai Golkar untuk bersama-sama berjuang memenangkan pasangan petahana Benyamin-Pilar.