BPS Catat Penumang Angkutan Udara Meningkat 36,5 Juta orang Periode Januari-Juli 2024
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini. (Tangkap layar Akun YouTube BPS)

Jakarta, tvrijakartanews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Januari hingga Juli 2024 penumpang angkutan udara meningkat sebanyak 36,5 juta orang atau naik 0,84 persen. Dibanding periode yang sama tahun lalu, hanya mencapai 36,2 juta orang.

"Jumlah penumpang terbanyak tercatat di Bandara Soekarno-Hatta yang mencapai 10,6 juta orang atau sebesar 29,07 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Bandara Juanda di Surabaya sebanyak 3,1 juta orang atau sebesar 8,46 persen dari keseluruhan penumpang domestik," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, di Jakarta, Senin (2/9/2024).

Pudji mengatakan kenaikan jumlah penumpang juga terjadi di moda transportasi laut. Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Juli 2024 tercatat sebanyak 2,6 juta orang atau naik 13,05 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi di seluruh pelabuhan utama yang diamati, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak sebesar 84,75 persen, Balikpapan sebesar 64,09 persen, Belawan sebesar 56,03 persen, Makassar sebesar 30,73 persen, dan Tanjung Priok sebesar 0,88 persen," ungkapnya.

Menurutnya, begitu pula di jalur angkutan kereta api mengalami peningkatan jumlah penumpang di Jawa dan Sumatera termasuk kereta bandara mencapai 37,9 juta orang, atau naik 8,21 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Sebagian besar penumpang Jabodetabek yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 29,2 juta orang atau 77,19 persen dari total penumpang angkutan kereta," tuturnya.

Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api selama Januari–Juli 2024 mencapai 241,7 juta orang atau naik 15,19 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di wilayah/rute Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan kereta bandara. Sebaliknya, di wilayah/rute Sumatera terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 12,14 persen.