Kota Tangerang Bebas Kasus Mpox, Mayarakat Tetap Diminta Waspada
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Istimewa. Tim Survelens dan Pencegahan Penyakit Menular dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Tangerang, tvrijakartanews - Kasus monkeypox (Mpox) atau dikenal juga dengan cacar monyet di Indonesia saat ini sudah mencapai 88 kasus. Meski demikian, Kementrian Kesehatan belum menemukan kembali jumlah kasus baru dalam seminggu terakhir. Wilayah Kota Tangerang juga termasuk dalam wilayah yang masih bebas dari sebaran kasus tersebut, namun masyarakat dimita tetap waspada karena virus penyebab Mpox ini menyebar melalui kontak erat.

"Penyebaran mpox ini melalui kontak erat baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti kontak fisik termasuk hubungan seksual. Lalu, penularan tidak langsung seperti melalui benda-benda. Jadi, apabila seseorang menyentuh atau menggunakan barang yang terinfeksi mpox maka dapat terpapar," Kepala Dinas Kesehatan dr. Dini Anggraeni, pada Kamis (5/9/2024).

Pemerintah Kota Tangerang juga sudah menyiapkan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus mpox. Tracing juga akan dilakukan apabila dalam satu rumah terdapat orang yang terinfeksi mpox. Dini mengimbau masyarakat Kota Tangerang agar tetap menerapkan PHBS. Sehingga, pencegahan dapat dimulai dari sendiri.

"Jika sudah terinfeksi atau terpapar maka kontak erat harus dicari. Nanti, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium maka akan dapat dilakukan tindak lanjutnya seperti apa," lanjutnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Darto menyatakan, kewaspadaan ini sudah dilakukan sejak tahun 2022 lalu sejak kasus Mpox muncul kembali. Saat ini sosialisasi mengenai gejala dan cara penyebaran Mpox terus ditingkatkan kepada masyarakat melalui OPD, kelurahan, kecamatan, puskesmas, rumah sakit dan juga seluruh fasilitas kesehatan lainnya.

“Sudah kami sosialisasikan terus menerus sejak awal Mpox ini muncul yaitu pada 2022 lalu, kali ini sosialisasi kembali digaungkan secara maksimal. Otoritas Bandara Soekarno Hatta, juga sudah bergerak untuk memperketat skrining di pintu-pintu masuk bandara,” jelasnya.

Selain gencar melakukan sosialisasi lewat seluruh fasilitas kesehatan, juga telah menyiapkan jejaring laboratorium serta skema penanganan jika nantinya ditemukan.

"Saat ini Dinkes juga melakukan survelens aktif. Terpenting juga memperkuat Tim Survelens dan Pencegahan Penyakit Menular hingga tim Cageur Jasa yang turun langsung ke masyarakat, mencari indikasi-indikasi kasus Mpox. Jadi sistemnya mencari kasus bukan menunggu kasus, harapannya pencegahan bisa lebih maksimal,” jelas Darto.