Jokowi Ungkap Pembicaraan dengan Paus Fransiskus, Bahas Perdamaian Timur Tengah hingga Jumlah Anak di Keluarga Indonesia
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Presiden Joko Widodo saat menyambut Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. (Foto: Sekretariat Presiden).

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sejumlah isi pembicaraan dalam pertemuan dengan Paus Fransiskus di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024). Salah satu pembahasannya adalah berkaitan dengan perdamaian dunia.

"Kami kemarin dengan Sri Paus berbicara banyak mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perdamaian dunia," kata Jokowi usai meresmikan Flyover Juanda di Surabaya, yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (6/9/2024).

Jokowi menyebut, Paus sempat menyinggung mengenai pentingnya solusi dua negara (two state solution) antara Palestina dan Israel dalam menyelesaikan konflik di Gaza.

"Kami disinggung mengenai pentingnya two-state solution bagi jalan keluar konflik yang ada di Gaza, di Palestina," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat menceritakan tentang keluarga di Indonesia yang memiliki empat orang anak. Hal itu pun membuat Paus terkejut lantaran saat ini di banyak negara yang dikunjungi, penduduknya justru tak senang memiliki seorang anak.

"Saya bercerita menyampaikan bahwa di Indonesia untuk masalah orang tua atau anak-anak muda kita yang mempunyai anak tiga sampai empat," ucap Jokowi

"Beliau kaget sekali karena beliau bercerita banyak negara sekarang ini, orang sudah tidak senang memiliki anak dan beliau sangat menghargai, menghormati," sambung dia.

Sebagai informasi, Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik di Asia. Indonesia akan menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan tersebut.

Selama lawatan di Indonesia pada 3-6 September, Paus bertemu Presiden Joko Widodo, kunjungi Masjid Istiqlal, Gereja Katedral hingga menggelar Misa bersama umat katolik di GBK dan Stadion Madya Senayan.

Setelah itu, Paus melanjutkan perjalanan apostolik ke Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura pada 6-13 September 2024.