Investasi Industri Di Kota Cilegon Semester I Tembus 21,7 Triliun
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Penata Perizinan Ahli Madya DPMPTSP Kota Cilegon, Luhut Malau

Cilegon, tvrijakartanews - Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat investasi yang masuk di Kota Cilegon sepanjang tahun 2024 pada semester pertama mencapai 21,7 triliun. Angka tersebut didapat investasi dari sektor pengembangan industri petrokimia dan industri energi.

Hal itu diungkapkan Penata Perizinan Ahli Madya DPMPTSP Kota Cilegon, Luhut Malau, untuk di tahun 2023 kemarin capaian investasi di Kota Cilegon dalam setahun menyentuh angka 38 triliun rupiah, dan pada tahun ini 2024 pada semester pertama mencapai 21,7 triliun rupiah.

“Berada di angka Rp21,7 triliun. Itu dari kapan? Ya semester satu ini. Itu kan pengembangan yang masuk seperti PT Lotte Chamical, PT Chandra Asri Petrochemical, dan sektor lainnya,” ungkapnya saat dihubungi, Minggu (08/09/2024).

Luhut mengaku, selain itu ada juga dari pengembangan investasi yang didapat dari PT Indo Raya Tenaga yang bekerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam proyek pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 yang bergerak di sektor industri pengembangan energi listrik.

“Ya ketika Investasi masuk, multiplier effect nya juga akan otomatis berjalan. Dampak utamanya itu, ke mikro nya juga akan berpengaruh. Ketika industri melakukan kegiatan investasinya makin akan berdampak pada multiplier effect. Besarnya jumlah investasi yang masuk di Kota Cilegon juga menyumbang sekitar 70 persen capaian investasi di Provinsi Banten pada semester pertama yang saat ini mencapai angka 35 triliun rupiah.

Pihaknya berharap, investasi di Kota Cilegon dapat terus meningkat kedepannya, mengingat keberadaan industri yang melakukan kegiatan investasi akan membawa multiplier effect, tak hanya pada penyerapan tenaga kerja tetapi juga menghidupkan sektor usaha mikro.

“Kita (Pemkot Cilegon.red) berharap dapat terus meningkat kedepannya, kan banyak manfaatnya juga mulai dari penyerapan kebutuhan sandang pangan, listrik, gas, hingga perumahan yang diharapkan juga bisa membuka peluang peningkatan kesejahteraan seluas-luasnya,” pintanya.