
Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Instalasi seni di Bandara Soekarno Hatta dalam upaya transformasi menjadi green airport.
Tangerang, tvrijakartanews - Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II akan melebur menjadi satu perusahaan yaitu InJourney. Penggabungan dua perusahaan ini juga sekaligus mengubah konsep seluruh bandara di Indonesia menjadi green airport. Transformasi ini dilakukan perlahan dan dimulai dari Bandara Soekarno Hatta.
"Dua perusahaan ini bergabung dan berkomitmen membangun ESG (Enviromental, Social, dan Governance), green action itu harus lebih serius, Cengkareng (Bandara Soetta) sendiri punya roadmap," kata Rizal Pahlevi, Direktur Komersial InJourney Airport, Kamis (12/9/2024).
Berbagai cara dilakukan selama proses transformasi menjadi Green Airport salah satunya dengan menggaungkan pengurangan emisi karbon. Selain itu Bandara Soekarno Hatta juga sudah mulai melakukan penghematan energi listrik dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Ini jadi komitmen kita di holding, di mana airport kita harus komitmen untuk menekan jumlah emisi karbon," kata Rizal.
Sementara itu, Herdy Harman Direktur SDM InJourney mengatakan bahwa langkah tersebut juga akan diikuti oleh bandara lainnya. Mulai dari menyediakan layanan transportasi minim emisi karbon, hingga berupaya mengurangi sampah plastik.
"Seperti tenant kita sudah tidak boleh pakai plastik, kami jargonkan 'no plastic fantastic', lalu mengurangi kendaraan yang menggunakan energi fosil seperti bensin, solar dan beralih ke listrik, termasuk taksi," ungkapnya.
Kemudian ntuk memperingati Hari Ozon Internasional yang jatuh pada 16 September 2024, InJourney juga melakukan penanaman pohon seluas 5 ribu hektar di Hutan Leuser, Aceh atau sebanyak 1.385 lebih pohon.
"Di Bandara Soetta juga ditanam berbagai macam pohon di setiap terminal dan kawasan perkantoran," tuturnya.

