
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Paus Fransiskus menyerukan perdamaian di Timur Tengah dan pembebasan sandera, selama doa Angelus pertamanya sejak kembali dari perjalanan 12 hari melintasi Asia dan Oseania pada Minggu (15/9/2024).
“Kita tidak boleh melupakan perang yang telah menghancurkan dunia. Saya memikirkan Ukraina yang menjadi martir, Myanmar, saya memikirkan Timur Tengah. Begitu banyak korban yang tidak bersalah. Saya memikirkan para ibu yang kehilangan putra mereka dalam perang. Begitu banyak kehidupan muda yang berakhir," kata Paus.
Paus mengenang Hersh Goldberg-Polin, seorang Amerika-Israel berusia 23 tahun yang ditemukan tewas di Gaza pada 1 September bersama lima sandera lainnya, dan menyatakan solidaritasnya dengan ibunya, Rachel.
“Saya menemaninya saat ini. Saya berdoa untuk para korban dan terus dekat dengan semua keluarga sandera. Semoga konflik di Palestina dan Israel berakhir, semoga kekerasan berhenti, semoga kebencian berhenti, semoga para sandera dibebaskan, semoga negosiasi berlanjut, dan semoga solusi perdamaian ditemukan," ungkapnya.
Paus juga berdoa untuk rakyat Vietnam dan Myanmar, yang sedang menderita banjir akibat topan dahsyat.
“Saya menyampaikan rasa simpati saya kepada masyarakat Vietnam dan Myanmar, yang tengah menderita banjir akibat topan dahsyat. Saya berdoa bagi mereka yang meninggal, yang terluka, dan yang mengungsi. Semoga Tuhan menolong mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai dan rumah mereka, serta memberkati mereka yang memberikan bantuan," ucapnya.
Diketahui, Paus Fransiskus kembali ke Roma pada hari Jumat (13 September), setelah lawatan penting ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Timur, dan Singapura, di mana ia mendesak tindakan terhadap perubahan iklim, mendesak dialog antaragama, dan memperkuat kehadiran Gereja Katolik di kawasan di mana Gereja merupakan minoritas kecil.

