Bakal calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil alias RK saat menemui penerima program makan siang gratis di Warung Zahara, Warakas, Jakarta Utara. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Bakal calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil alias RK menyebut program Rp200 juta per RT/RW saat ini memang baru sekadar gagasan saja. Ia menyebut belum ada pembahasan detail teknis mengenai program tersebut, seperti misalnya asal dan jumlah anggaran totalnya.
Meski baru gagasan, RK menyebut program tersebut sudah pernah berjalan saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Belum ke teknis. Semua urusan, level ini baru gagasan. Bedanya, gagasan dari pasangan RIDO sudah dikerjakan (di Jabar), di sini belum. Kalau ditanya teknis, banyak teknisnya. Tp Insya Allah solusinya ada," kata RK di Warakas, Jakarta Utara, Jumat (20/9/2024).
Dalam kesempatan itu, RK menyebut jika dirinya terpilih dan program itu berjalan, Pemprov Jakarta akan membebaskan pengurus RT/RW dalam pengelolaan dan pembelanjaan dana tersebut. Yang terpenting, kata dia, program itu bisa menyerap tenaga kerja di setiap wilayah.
"Saya bilang, nanti anggarannya terserah, dipake untuk yang namanya padat karya sehingga pengangguran terserap. Misalkan sebagian dari anggaran RW itu untuk membayari orang yang pengangguran jadi tukang beres-beres, ya, kan. Jadi tukang urus-urusnya, silakan. Kalau dia kumuhnya udah beres, geser buat bantuin warung-warung dirapiin atau dimodalin dari anggaran RW, silakan," kata RK.
Selain memberikan dana untuk RW, Ridwan Kamil menyebut pihaknya juga memiliki program memberikan pinjaman uang tanpa agunan kepada masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Pinjaman itu diharapkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan.
Namun, ia menyebut program itu nantinya akan memilki sejumlah aturan yang ketat.
"Kami bakal ada program pinjaman buat mereka yang kena PHK, tidak punya agunan asal (ada penjamin) berlima (orang)," ujar RK.
Selain memberikan pinjaman tanpa agunan, RK juga menjanjikan program kredit tanpa bunga dan agunan. Program itu bernama Kredit Mesra dan diperuntukan untuk masyarakat kelas bawah.
Ridwan mengatakan pihaknya juga bakal memfokuskan diri dalam pengembangan ekonomi kreatif, jasa internasional, dan juga wisata internasional usai statusnya tidak lagi menjadi ibu kita.
"Nah, kombinasi dengan di-support seperti itu dan jangka panjangnya fokus pada ekonomi baru, mudah-mudahan pengangguran bisa terserap sehingga mengurangi isu-isu lapangan pekerjaan yang mungkin bermasalah," pungkas RK.