
Foto: IFL Science/Pusat Penelitian Laut Dalam Minderoo-UWA dan Inkfish.
Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan dari Pusat Penelitian Laut Dalam Minderoo-UWA dan Inkfish berhasil merekam cumi-cumi sirip besar langka yang dikenal karena penampilannya seperti alien dan tentakel yang panjang. Rekaman tersebut merupakan bagian dari Ekspedisi Palung Tonga 2024 yang sedang berlangsung. Dari Juli hingga Oktober 2024, pelayaran ini akan menggunakan kapal selam dan pendarat laut dalam untuk memetakan, membuat profil, dan mensurvei Palung Tonga, palung samudra terdalam kedua di dunia setelah Palung Mariana .
Melansir IFL Science (20/9) cumi-cumi sirip besar ini direkam pada kedalaman 3.300 meter (10.827 kaki) menggunakan pendarat laut dalam yang dipersenjatai dengan kamera dan sepotong ikan sebagai umpan di kedalaman gelap Samudra Pasifik. Ini adalah pertama kalinya cumi-cumi itu terlihat di Palung Tonga. Tim menganggap diri mereka sangat beruntung, hanya kurang dari 20 penampakan makhluk yang sulit ditangkap itu yang pernah tercatat.
Cumi-cumi sirip besar dikenal karena tentakel kurus yang menjuntai dari tubuh mereka, panjangnya mencapai 8 meter (26 kaki). Makhluk yang tidak biasa ini termasuk dalam genus Magnapinna , yang berarti "sirip besar" dalam bahasa Latin. Hanya ada tiga spesies yang dideskripsikan, yakni M. atlantica, M. pacifica, dan M. talismani. Tetapi, mungkin masih ada lebih banyak lagi di lautan yang belum ditemukan.
Profesor Alan Jamieson, Direktur Pusat Penelitian Laut Dalam Minderoo-UWA dan pemimpin ekspedisi saat ini, sebelumnya telah menerbitkan makalah tentang cumi-cumi sirip besar setelah bersentuhan dengan salah satunya selama penyelaman di Palung Filipina.
Profesor Jamieson baru-baru ini menjelajah ke perut Horizon Deep dengan kapal selam berawak dan membuat pengamatan yang mengejutkan: laut tersebut tampak tandus dan kelabu, hampir seluruhnya tidak memiliki kehidupan kecuali beberapa cacing sisik. Tidak jelas mengapa keanekaragaman hayati tidak ditemukan melimpah di sini, meskipun mungkin ada hubungannya dengan stabilitas dasar laut yang miring.
"Ketiadaan sama menariknya dengan kehadiran, hanya saja mungkin sedikit kurang memuaskan. Sungguh menarik mengapa sama sekali tidak ada apa pun di sini," kata Jamieson dalam sebuah video yang menjelaskan bagian dari Ekspedisi Palung Tonga 2024.
Selain mendokumentasikan kehidupan laut, ekspedisi ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang geologi Horizon Deep, titik terdalam Palung Tonga dengan kedalaman sekitar 10.800 (35.433 kaki) di bawah permukaan laut.

